by Efvhan Fajrullah on Friday, June 18, 2010 at 8:19pm
-- cahaya, bagaikan sebuah sangkar, setelah menyingkirkan keabadian yang gelap;
dan jam-jam melompat, menjerit di dalam batas-batasnya,
bagaikan burung-burung yang terkurung. -- (Rabindranath Tagore - Sanyasi)
: setiap kali kutatapi mentari turun, menuju kelam:
kata-kata kerap pula tersumbat di tengah
bahkan,
kebencian pada makna semakin meruyak
dalam luka kenisbian
setiap kali kudatangi;
kelam menagih perih
bayang-bayang terperangkap,
mencakari semua celah pengusung cahaya...
--- aku cuma ingin berkata: Rindu ---
sebenarnya.
dan jam-jam melompat, menjerit di dalam batas-batasnya,
bagaikan burung-burung yang terkurung. -- (Rabindranath Tagore - Sanyasi)
: setiap kali kutatapi mentari turun, menuju kelam:
kata-kata kerap pula tersumbat di tengah
bahkan,
kebencian pada makna semakin meruyak
dalam luka kenisbian
setiap kali kudatangi;
kelam menagih perih
bayang-bayang terperangkap,
mencakari semua celah pengusung cahaya...
--- aku cuma ingin berkata: Rindu ---
sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar