Senin, 14 September 2015

3 : 33 AM – 1 Zulhijah


: espa

sejujurnya..
aku gagal memahami
apa yang terjadi diantara kita
gagal mengerti..
keliru mengartikan
memaknai ke mana kesiur lagu
pada tiap helai kata
dan kalimat syairnya

pada setiap intonasi..
nada..
jeda
notasi
partitur
interlude
hingga improviseren
berselang

padahal..
perbincangan kita tak lebih
dari tatap saling bertanya
hanya detak
dan kerenyit jantung
dipapas denyut nadi
yang berkedut cepat di aliran darah
cucur peluh dingin
dan rindingan bulu tengkuk
pada setiap pertemuan..

hanya itu..

ya.. cuma sedemikan
isi segala jumpa

itukah adanya..?

menemuimu.. – lagi –



: di separuh bulan terlupa
ada hati hati yang tau..
tapi takmau bicara
gelisah terpapar
di suatu tanjakan kekinian

mereka saling diam..
berdiang resah masing-masing
sama terpojok di sedinding harapan
dimamah ulam dan gerumus tersisa
tersisih risih niat
tanpa solusi

saling menanti..
siapa
yang akan memulai
bincang dari qalbu ke qalbu..


Hatimu dan atau Hatiku..

Nasib Kotak Snack



: adalah terabaikan
usai kue dan panganan ludes

yang tersisih..
tersisa tangkai cabe rawit..
bercak minyak goreng
gumpalan tisu bekas
 
sebelum akhirnya lusuh..
lantas
dilempar ke kotak sampah..
 

Haha..

not ..



: akan ada hari
ketika kugelar sajadah
di depan sajadahnya
sama bersujud
pada Sang Pemilik Cinta
dalam sepenggal waktu yang sama
 
dengan lantun do’a
yang terucap dariku
dia Aamiini dalam hati..
1 shaf di belakangku
 
aku masih belum menemukan
siapakah..
Calon Penghuni Surga
sang Pengantin Qalbu itu
 

yang melingkarkan sumpah setia di jari manisku
yang ia pilih sebagai imamnya
 

yang Surga-Nya tak bisa dimasuki
tanpa ridha dariku..