Senin, 29 Oktober 2012

Rest in not Peace










"time pass slowly
and I'm here.. absolutely dying.."

: hei..!
jangan jauh-jauh melayangnya..
teriak lantang pada si jiwa yang membubung
hanya membubung
tanpa arah

di kegelapan pula

haha..
sampai jumpa di neraka

-- itu pun jika Malik memberi izin visa..--



.

Senin, 22 Oktober 2012

fatalitation

 
scripta manent.. verba volant..

: ya, mungkin benar..
atau
malah kekeliruan besar..!?
bukankah yang tertulis akan mengabadi..
yang terucap, akan berlalu..
lenyap bersama angin..!?
mungkin
karena memang 'ngkau takmau diperjuangkan,
bukan karena tak pantas..!



aku mahfum..
itu memang bukan sifat "keperempuanan"
.. nah,
jadi.. jangan pula kau usir bayang
atau
kenangan tentangku
dari hidup atau jiwamu..
percuma..!


-- bukankah 'ngkau yang memenjara dan membunuhi mimpimu sendiri..!? --

.

Rabu, 17 Oktober 2012

acuh..!









: kini gelegar guntur menggemuruh
menghantami genting rumah batin..
hujan lagi di sini,
sekali lagi -- seperti biasa --
dia selalu mengajarkanku
menafsir segala kerinduan
dan luka mengajariku
betapa nikmat "kebahagiaan"
hingga
tunaikah segala mimpi
di sesorean janji..!?

mimpi kita tersuruk-serak di lipatan terbawah alam absurdis utopia angkuh
berjudul acuh..!
Ugh.


.

Selasa, 16 Oktober 2012

rendesvouz sajak sebangkai (bukan) penyair


: mengapa harus sajak
yang aku tulisi di keningmu,
di pelipismu,
di pipimu?
– apa masih basah dirindu awan? –
sementara kemarau menunjuk batang hidungku,
angin menggoyangkan sendi-sendi sepi


..tiba-tiba aku
sadar dan menyesal,
menemukan rinduku terburai mengampas..
-- dalam seduhan kopi --
sedang 'ngkau menyesal dan sadar
.. rindumu membungkal jadi pahit
kita seruput cangkir yang sama
tetapi, berbeda rasa..!
haha..
bus senja melaju,
lonceng di dada mengasapi ruang-ruang kosong
dan gelap

– mungkinkah di situ kau temui bangkai penyair? –
pastikan saja,
tak ada suatu yang tampak manis dalam keharuan ini,
esok nanti tak ada perahu kertas
yang dilayarkan bersama surat cinta,
warna-warna lampu mengedip pada batu!

bukankah seperti katamu,
denganku adalah:
kenangan bodoh yang manis?


Sajak Kolaborasi dengan Hadihaqyan D. Donny

Kamis, 04 Oktober 2012

Illiyin atau Sijjin..? (tak ada yang abu-abu)

 
: patah hilang..
tak tumbuh lagi..!



usai, ah..
sebuah lakon..
babak kedua,
adegan ke-17 fragmen..
picisan atau tidak,
itu sudah bukan urusan..
sebab,
lampu-lampu panggung belum black out..
plot masih pula berloncatan,
flashback, maju-mundur
seiring improvisasi pemeran utama..
hingga,
ending masih "sangat terbuka"
untuk segala kemungkinan..
sekarang terserah,
silakan pilih..
happy..
sad..
absurd kah..?

-- aku sudah takmau tau.. --

.

Selasa, 02 Oktober 2012

tepi pigura tanpa potret

 


: de javu..
seperti selalu aku terbunuh
ketika berdiri menatap pigura
di kokoh dinding ruang batin
kosong pandang
-- yang kutau pernah begitu terisi --
dulu..
selembar potret keluarga
diapit dua perempuan terkasih
dalam wajah bening
senyum indah
dengan jiwa paling ramah
memaku tatap untuk menyimak penuh

dan,
itu sekarang..
tertinggal abu di tepi kenangan
ough..
.