Kamis, 21 November 2013

curanhat = pencurian kendaraan hati

: tidak samadengan curanmor
apalagi curankor..
sungguh

meski tiga malam kemarin
aku mencuri dengar
perbincangan
malam
gunung
dan
purnama

ternyata angin ikutan nguping
lalu menyebarkan kisah itu pada laut

-- tentang kerinduan..
ya, rindu..! --

mereka mengejar aku dan angin
berusaha menjajari
menghalangi
tetapi,
telah kusiapkan segala luka..
agar tanya enggan bersanding

entah dengan angin..
-- kalau aku, telah kecurian hati.. --

-- Rest Level, Not Overhead --

: beri aku jiwa, jangan hati..
sebab
jiwa mengabadi..
sedang hati..?
terlalu rapuh
untuk dititipi rindu

dengan modal apa aku masuk ke hati, jiwamu..!?
sementara
‘ngkau telah menyelinap,
mengendap di ruang qalbuku
dengan segala modalmu..!


ugh..
-- keluh --

9 Muharram

: tadi
senja larung
mengantar matahari yang mengintip
di ujung kanopi awan
meneduhi tepian gunung
menjelang ke peraduan siluetnya

hujan memperindah dingin..
gigir pada sedan cuaca
kelam mempercepat sendu tertikam siluet sunyi

dan
malam berangsur renta..
sementara
sajak yang kutulis baru sebaris

-- apocalypse yet --

: seseorang
mengetuk cermin qalbuku..
 
dia adalah bayangku..!

Jumat, 01 November 2013

-- time quarantine --

: datang senja berhujan
rintik perlahan..
ia menceritakan sisa terik siang tadi
pada proses menyulam harap

dan aku.. terhisap masa
wajah pasi
dikarantina waktu 333 hari berselang
ia membisikkan rahasia
yang telah bukan rahasia

"..tentu saja tak akan pernah sama
dengan hari kapan pun
jam mana pun
menit detik saat apa pun..!
"

// nomenklatur idiom waktu //

: kemarin dan kemarin lusa
senja terik dibantai kemalangan rekah tanah
..dan
fajar takkan menipu lagi
sebab masih menanti hadir sang terindah
sorenya kelak..

malam,
ketika separuh nilai dipertaruhkan
di meja hitungan basa basi
separuhnya
cuma niat..!

tak pernah sama, pasti..
tetapi selalu saja berderap entah
derap gontai
gemeratak
tergesa..
kepastian berulang
dan serupa..
pagi