Kamis, 31 Januari 2013

error hibernasi

: kerenyit mata
serupa neon mau putus nyawa
byar pet
kerdap kerdip
mencipta perih pada selaputnya

suhu tubuh mengering
tandas di ujung termometer
39 derajat celcius
terjun bebas ke lempeng gigil
17 derajat celcius
berfluktuasi cepat
sepat lidah menyapu kompromi
membercaki kulit..

kubilang saja..
demam malam jum'at

ah, ini bukan sunnah rasul..!

(gerutuku dinihari ini, ah)

: argh..
pada akhirnya
tak pernah seorangpun tau
dan
dapat memiliki waktu yang tepat
memilih saat yang diingin
untuk jatuh rindu,
mengenali sayang..!

siapun itu..!
-- sialan.. --

Selasa, 29 Januari 2013

memoar senja luruh


: dan..
senja runtuh dalam diam
hening
dipicu hujan memoar

'ngkau dan aku berdiri
masing-masing di sebuah kenangan
entah berapa waktu lalu..
...hingga,
biarlah kenangan itu mengguyur
dan
melumur ingatan..
sampai luruh di ujung kaki..!

 

Senin, 28 Januari 2013

bidadari gunung..

: lantaran 
aku 
melanggar sumpah..
'ngkau 

menghadiahi kabut dan hujan
plus bidari cantik 

bernama 'rindu'
aih..



-- Dempo 15 Rabi'ul Awwal --

do'a menatap senyum

: duhai..
kelindan kabut dan hujan
menepi
atau menarilah
bersama kesiur angin gunung
menempuhi reriung selembah malam..
izinkan
biarkan aku 

menatap senyum purnamalam 
kali ini..
aamiin.

13 Rabi'ull Awwal

: hadirlah..
raih rerintik kabut turun kali ini..
biar meluruh
melumur tubuh
semoga
menjadi untai do'a
mewarta
dalam ziarah sunyi

tanpa dirimu..!


-- kampung 4 Dempo pagaralam --

Kamis, 24 Januari 2013

mabal..? rasain, deh..!

: maaf,
hingga kini 

aku belum sempat 
menganyam sehelai mimpi pun..
seutas pun tak dapat..
mereka berjumpalitan liar di ruang imaji
tak pernah mau diam
berceloteh
memprotes tanpa henti
menceritakan segala..
bahwa; mereka tengah tersesat-sasar
mabal..
di rimba imajiku..!
haha..
rasain, deh

-- kataku, dalam hati.. --

'ngkau melindap..

: pada muai cuaca
suatu ketika 

yang tak pernah terencana
kunikahkan jiwaku 

dengan sehelai jiwa terindah..
'ngkau melindap 

nyelusup qalbuku..!

-- 9 Rabi'ul Awwal --

: ugh..
terbakar di tungku harapan
bara membekam abu
padam
lalu terberai dipeluk angin musim prahara
bersemandi kepongahan
'ngkau memeluk dalam mimpi tanpa tidurku
membiskkan gundahmu
semua kesesalan
segala kesakitan
ketakutanmu..

kita terbeku raguan
dan njelma fosil hitung-hitungan
tapi harapku
maukah mencair, duhai..!?

bertampung pada piala kasih..

belinjangan* hujan

: .. hingga
harus kuseka basah wajah
menepikan perca hujan
yang enggan terpinggir sejak senja tadi

sedangkan 'ngkau.. membosan derainya
menepis belaiku untuk bersihkan tempias hujan
yang rintik bergulir dari matamu..
duh...



*berpacaran (Bahasa Sumsel)

sajak ke 9

: bukan karena angka terbesar satuan
juga bukan lantaran angka terunik 

atau 
bilangan prima
mungkin,
cuma tersebab sepele duapele 

rasaku pada rasamu 
yang membilang segala jarak
dan keresahan 

hingga kuputuskan  untuk berhenti 
di titik paling indah
terunik
tertinggi..
karena,
ini sajak kesembilan
yang kutulis untukmu..
hanya untuk kamu..!

prolog;... (kita, tanpa referendum)


: terpikat sang senja
kita sepasang berjalan
nyusuri cakrawala pantai
tersihir warnawarni sempurna
mentari tua yang letih
berlarian arah berliku tanpa alas

di hamparan pasir berkerikil
tak ada kesan baik tertinggal 
seketika nafas hingar 
meloroh berpacu di seruang jantung 
tersekat di tenggorok
bersuara sengau 
serupa lenguh kerbau 

di bibir pantai
dipenuhi norma aturan ratusanribu
kita sepasang berdiri gamang
menanti badai
sekarat,
menunggu ajal ditemani pengkhianatan 
dan..
pengampunan..!?

kita sepasang
saling tatap teriaki liuk sang taqdir
yang tak pernah berpihak
untuk sebuah perbedaan sumir..
membayar mahal
sebagai budak ketakberdayaan
rasa pun tergadai tanpa referendum

uhh..
kita sepasang
gontai langkah diipuk*malam
menderai
genggam lepas pada gelapan harap
berjumpalitan bilik paru-paru 
sesak melata ke ubun-ubun 
darah pelan mengental 
pedat 
teramat menyakitkan 
tak ada tangis 
tak ada tawa 

senyumpun tidak..


Sajak Kolaborasi dengan Dwi Andari

ipuk* = rayu

Minggu, 20 Januari 2013

= asap..!

-- bukankah kekasih yang "tak setia"
justru akan meletihkanmu..!?
seperti menangkap asap
dan menegakkan benang basah..!?
--

: nah,
ketika 'ngkau "mencintai seseorang"
beranikan dirimu tuk mengungkapnya..
biarkan orang yang kamu sayangi itu mengetahui
perasaanmu padanya..
sebab..
memendam perasaan
hanya akan menyakiti dirimu...
atau..
jika tidak begitu,
beranikan,
beranikah..!?
'ngkau melihat dia dicintai orang lain..!

Jumat, 18 Januari 2013

sajak embun..


-- melihat embun tiris di matamu
ketika bait sajak mengaliri bibirmu --

: aku ingin
bulan terus mendekap malam
hingga
pagi tak mau menatap
agar dapat terus
kurasakan embunmu
selalu datang dikala gelap...

.. dan
akan aku nikmati hadirmu
di paruh waktu
meski aku harus jadi gasing angin
diterpa deru badai berkabut..

ahh,
memang bukan salahmu,
duhai
jika ada asmara mendera...!


Kamis, 17 Januari 2013

sekedar mengingat..

: cuma mensyukuri
untuk bertambahnya Umur..
dengan demikian berarti juga Berkurangnya Usia Ibadah..!

bukankah mensyukuri anugerah
berupa nikmat kesehatan, atau apa pun dari sang Maha Kreator..
jauh lebih hebat..
tinimbang baru berdo'a ketika mendapat bencana..!?

5 Rabi'ul Awwal


: manis pahit asam
pedas asin getas
campah anyir hambar
terekam
di sepanjang selasar waktu
mengotori mimpi
melukisinya tanpa diminta
lalu lenyap
luap
tak karuan bekas

'ngkau
lupa mengupas kalender
aku
benam tersingkir
menepi pias berselongsong hampa
kita
kalah..!?

Rabu, 16 Januari 2013

let me..

: siapakah 'ngkau, duhai..?
yang menerbitkan risau dan rindu jatuh
di setiap hela nafas..
'ngkaukah si kekasih yang termaktub
pada tiap halaman hati?
tetapi, ahh..
aku harus tersadar 

dan 
menjelaskan pada tiap ruang qalbuku.. 
bahwa;
ia tengah tertipu..!
karena,
'ngkau takkan pernah tau
betapa aku menginginmu..!
ugh.

Selasa, 15 Januari 2013

Kabut Kampung IV

: dingin diam-diam melipir 
di tiap pori-pori
ia berceloteh menceritakan tiap desau angin basah
tiap rintik kabut jatuh
semua memoar 
yang tersimpan sejak awal percintaan..
abadi

dipilih saja..

: cuma 2 (dua) hal 
yang membuat orang sanggup 
mempertahankan
dan 

atau memperebutkan "sesuatu"
apapun itu..!

pertama, 

karena memang cuma satu-satunya 
yang dimiliki..

kedua, 

terlalu rakus tamak
dan tak pernah puas..!

silakan pilih..

pada perempuan yang melindap qalbu

: taukah duhai..
sedemikian gentarnya aku
membayangkan saja
padahal
aku cuma pingin bermalam di hatimu
hingga ujung purnamalam ke-999
agar genaplah
seribu bulan dibantai penantian
agar pagi mampu mengurai
tiap eja kata
namamu..!

sudikah..!?

Senin, 14 Januari 2013

Malaikat Hati

: tak pernah terkelupas
siluet membayang
jiwamu pada
tatahan
memoar batinku
'ngkau menjelma musim
mengutuh, mengharum
ruap menjadi udara
bagiku..
tetapi
tetap saja
aku tak pernah
menjadi malaikat bagimu
ugh..!

menarikan rindu di reriung jiwa..!

dan merapal do'a pendek:

"gung.. liwang liwung...
hancurkan hantu di kepala
biarkan setan berkuasa, sebentar..!
setelah itu
lihat dan perhatikan
dia akan dijadikan budak
tanpa cita-cita
di hadapan rezim
penguasa syurga..!"

cuma status, kok..

: tolong,
sekali lagi bedakan..
pengemis
dengan fakir
misalnya..
pengemis cinta
dengan
fakir asmara..

dimanakah letak perbedaannya?

jika pengemis,
"akan merengek, meminta-minta"
sedangkan fakir,
"tak perlu merengek atau meminta-minta",
karena.. itu cuma status, kog..
hehe..

kematian mimpi

"kita seringkali mengingkari apa-apa yang pernah kita ucap..!"
(Hamlet - William Shakespeare)

: tolong,
antar aku ke pemakaman jiwa
sembari lantunkan dzikir dari kitab suci-kitab suci
rasakan
semawar duri di dada
karena
percintaan telah disapih kepentingan fana

jangan cicip yang dirasakan tubuh
atau
biarkan jiwaku itu merangas
rerak
disapui sepoian nasib
duhai
jiwa gelisah
beristirahatlah dengan tenang
untuk kutukan tidur
untuk kematian mimpi
tak ada lainnya

seruput lamun di secangkir kopi

: senja bergurau penat
gelisah melengkung di wajah awan
seperti biasa..
'ngkau terlambat menyeduh kopi
dan aku
tak sempat menyeruput lamun
pada ruap aromanya..

-- padahal..
hujan telah merinai
berusaha menghibur
dengan mainan angin
basah.. --

Jeda Rindu

: malam berhujan kabut
menjebak kesunyian
dan,
kita terjebak rindu
hingga terbit kalut

haha..!

-- kuharap
hanya dalam hitungan jenak,
pahit itu tertelan..
dan bukan terbekukan sang waktu...--

terkurung pandora rindu

: pada senja bias kemarin..
haruskah pula
serapah membakar gemericik kabut luruh
tempatku menuang tinta 

tersirat luka..!?
dan
sebentar malam menjemput
kabut turun tiba-tiba
dingin menghujam kuduk
gigir terhidang sepersekian masa
hujan masih rinai 

mengurungku
di pandora rindu..

Kamis, 03 Januari 2013

berapa dusta..!?

-- pada perempuan yang (pernah) memelukku --

sekedar bertanya:
"berapakali 'ngkau mendustaiku?
sekaliduakali
empatkali..
berapa?
pernahkah kau hitung?"

'ngkau meracau dalam igau tak tentu
ntah risih atau malu
aku tak perduli
latah jawabmu..
"engg..
rasanya aku telah jujur terbuka..
tak pernah berdusta.."
gagapgempita suaramu

"aha.. baik,
baiklah..
kalau begitu, tentu saja kau takkan merasa sesakit aku
mendustaimu yang cuma sekali..
jika sebenarnya selama ini
aku telah berdusta dengan segala durjana
kukatakan bahwa 'aku mencintaimu..!' "

likes..

: bukankah..
hidup ini seperti mendaki gunung..!?
begitu melelahkan
letih menyengat
langkah tertatih
berdiang dingin di separuh waktu
hingga hampir terputus nafas..
tetapi..
ada bonus di tiap pendakian
"pemandangan mahaindah..!"
yang pastinya tak semua orang
bisa menikmatnya
ya, nggak..!?
hehe..

18 Safar


: malam tak habis dicengkram rindu,
mensiuli rembulan peyang surut ke lanskap barat
dan ternyata..
ah, memang
waktu tak bisa ditebak..
apa mau atau ke mana tujunya..!

hingga terjelang

: ..dan sepagian
paru-paru resah
menghirup udara pengap
bacin pembersih lantai..
menghitungi petak lantai keramik
hingga siang terjelang

ugh,
kapan pergantian musim
berlanjut..!?

-- .. karena,
cinta menyangkal hancurnya jiwa yang Tuhan berikan..! --

Rabu, 02 Januari 2013

Narsis Virus



: hidungku gatal
katanya mau flu
gejala yang sama
pernah dirasakan oleh Narciscus?
diawali bersin-bersin tanpa henti
oh, bulu hidung runtuh
tapi, jika sehelai dua, biarlah..
aha, rupanya..
aku memang terkena virus Narsis..!
hihihi..
lu mau apa, coba..!?

episode narciscus akhir tahun


: aku ada, karena aku berpikir..!
karena,
aku bukan unggas
bukan primata
atau
mamalia
cuma belajar jadi manusia..!
haha..

sukasukaku..!

: boleh saja aku memang narcis
karena aku cuma menguji ketajaman duri
entah mawar
putrimalu
atau durian sekalipun
terserahlah
dan..
sebagai mahluk
yang sudah bukan manusia lagi
aku harus berterimakasih
seluas mungkin
kepada Fotografer
yang telah membidikkan lensanya
pada kejadian di bayanganku..!
mengabadikan jejak tak bercagak
haha..