Kamis, 12 April 2018

Mimpi Putih


-- menyelami makna rindu
ketikaku dibuai sepi
kuterbawa arus rasa
rindu yang tak bermuara

: di mana kini hati dan jiwamu bersandar?
andai kau tau
tingkap batinku terberai lantak
di riuhan kabut berjuta tanya

mimpi masih putih bagiku
mendaki terjal tubir batinmu
dan kumohon usaikanlah

atau sempurnakan saja..--

Jumat, 06 April 2018

– stuck in a place at nowhere –

"If thou wilt weep my fortunes, take my eyes.
I know thee well enough, thy name is Gloucester; Thou must be patient; we came crying hither: Thou know'st, the first time that we smell the air we wawl and cry.
"
(Shakespeare - Lear: from "King Lear" Act 4, scene 6, 176–180)

Jika Engkau menangisi nasibku, mencopot mataku.
Aku tahu
ngkau cukup baik, nama-Mu adalah Gloucester; ngkau harus sabar, kami datang ke sini menangis: ngkau tau itu, pertamakalinya menghidu udara, kita berseru dan menangis.

: sejak awalnya selayak tukal merambat
pada sebuah dimensi
ntah ruang, waktu
atau..  jiwa,  sekalipun
tak pernah tersadari dalam hitungan
terlalu naif kehadirannya
setelah bermacam fragmen, babak hingga episode
beruraian sengak..
baru kini..
labirinnya benar benar menjerat
sebuah jebakan termanis  
tanpa kepungan, tanpa anarkisme
sebuah tempat bernama ‘bosan..!’

sajak kehilangan

pada sebuah kesempatan
nan langka memori 
sebenarnya
untuk alasan
yang terlalu mengada-ada
aku baru saja kehilanganmu ..
kepedulian
ya, entah di mana tempat 
mungkin tercecer cerai
atau malah pupus
ditelan peduli itu sendiri
bisa saja..