Selasa, 09 Desember 2014

-- no goodbye --

: kurasa,
pada akhirnya
hidup hanyalah tentang merelakan segalanya
mengikhlaskannya
tanpa perlu pertanyaan
untuk apa
mengapa
atau..
buat apa.. 


tapi, taukah..
apa yang paling menyakitkan?
..tak ada kesempatan mengucap
“selamat tinggal..!”

Kamis, 16 Oktober 2014

Ugh..!

: malam mendatangi senyap
bergerumbul kabut asap
perih..
berpendar malas di bias mercury
sepi..
seperti memberitakan sunyi bertahta..
dengan manis
ia masih berlarian di pembuluh darah..
sendiri menapak sunyi qalbu

dan aku..
belum jua bernyali
untuk ‘sekedar’ menyampaikan sinyal
-- apalagi menyampaikan ‘proposal sayang’ --
atau..
aku memang pengecut, ya..!?

jawab, dong..

// sapa di cermin diri //


“apakabar..
hati
batin
qalbu
jiwa..

masih setia
membara
mengembarakah..?

atau
perlahan terbeku
lara bertubi
hingga senyap mengubur..?”

-- ah.. masih pucat bayang di cermin rengkah.. --

Rabu, 08 Oktober 2014

Damn..! (baca: Dem*)

..yang tak pernah kusesali
adalah bahwa;
aku pernah membangun cinta
bukan jatuh cinta..

membangun mighrab cinta
bersamamu
meski harus retak dan ambruk
tanpa bekas
tak mampu bertahan
‘ngkau tergoda kilau duniawi.. 


mungkin tak perlu apologi itu
sebab
takkan pernah ada pembenaran
apalagi penjelasan tentang segalaluka

-- masukkan saja ke lubang dadaku
agar tebok*nya hilang --

dem.


 *dem = sudah, *tebok = bolong (bahasa Palembang)

Selasa, 07 Oktober 2014

pekak-tuli

: hujan tiba-tiba rinai
menderai
di haribaan kelam..
gigir dingin menggelayut
setengah geram..
pikun
dihujat lolong ketololan..!
ah.. biarlah,
biarkan sepasang iblis meniup
telinga kiri dan kanan..
biar saja pekak tuli..
ditipu bisik
hingga bebal dipelihara sekalian..

toh tak ada urusan denganku.

....re-infected!

-- therefore, love moderately; long love doth so;
to swift arrives as tardy as to slow' --
(William Shakespeare - Romeo & Juliet)


-- cinta yang terbatas adalah yang tahan saat,
terburu dan terlambat tak pernah tepat --


: di sunyi ramaian
aku senyap,
diamku
diganggu siluet-Mu...
stagnan
mendengung
nyeri
berdenyut

sempalan banyak ingin
menggoda sekali.


--- aku pingin bersua..! ---

Rabu, 01 Oktober 2014

// 4 Utopia //

hal pertama berisi angan
tanpa biaya, alias gratis
tak ada yang dipertaruhkan

kedua, kenangan
seperti mata pisau
tajam dan tak pandang bulu

ketiga.. kenyataan
kadang menyakitkan
dengan segala konsekuensi

keempat.. harapan..
cuma sesuatu yang kosong
seperti berjudi..
hanya ada menang
atau
kalah..!

It’s up to you

Selasa, 30 September 2014

paradoks alluvial


"...bukankah
kebohongan yang telah dikenal
lebih baik daripada kebenaran
yang masih tertutupi..?"
(Taufik El-Hakim - Setan dalam Bahaya)


: dengan demikian..
maka syahlah segala
bicarakan saja
tanpa dosa
sebab tak ada dosa
yang tak terampuni
seperti juga pahala
mungkin pula
tak ada yang tak diijabah
meski masih dapat
diperdebatkan

-- siapa tau..? –

// apostrof puisi mandeg //



"....then dear saint, lets lips do what hands do they pray;
grant thou, let faith turn to despair."
(William Shakespeare - Romeo & Juliet)

".....jika demikian, kuharap bibir meniru tangan dan bermohon;
kasihanilah aku, jauhkan duka."

menikmati 'puisi yang penuh misteri...' di hadapan,
-- ketika puisi-ku mandeg di setengah jalan..--
maukah kamu menemani episode pencarianku..?


: sebelum tanyaku terjawab,
kelak...
dapatkah kita bersenandung
dan
menarikan tarian hidup
memaknai
diri masing-masing
sebab,
jangan pernah sesali
arah garis nasib
berkesiur tak menentu..!

mengapa tergesa:



sedang ombak pun mengalun
berirama
padahal
kesiur angin menerpa
bernada
hembus tertata
rima
hingga akhirnya
leluka mengubah nasib
memetamorfosis
menjelmakan mahluk nocturnal
menjadi serupa alap-alap
tersadar tiba-tiba
bahwa
semua pemeo itu terbenarkan
dan
selalu saja terlambat..!

Ugh..

cuma dalam hati



: aku pingin

menitikkan airmata

menangis untukmu

mengenangmu..



tetapi,

itu akan kulakukan cuma dalam hati..

bukan karena aku tak mau

dibilang cengeng

atau

takut dikatakan banci..

bukan,

sayang..



aku cuma tak ingin

melihatmu ikut menangis..!
sungguh

// episode disasar mimpi //



: aneh..
semalam sang mimpi menemuiku
dia nyasar, mabal hilang arah
dan
‘ngkau bersamanya
menanya ulang
hal yang hampir berhasil aku lupa
terberai cerai
dimamah endap kenangan

“hei..
bukankah 
telah pernah sungguh-sungguh 
kuutarakan padamu...
bahwasanya
sepanjang episod usia hidup
aku cuma mencinta dua perempuan
dengan cara yang berbeda..!
ibuku dan kamu..!”
 

-- yang pertama, telah berpulang
yang ke-dua telah berpaling..!