Rabu, 30 November 2011

para-para

 


meledak
di pertigaan steiger
lampu berhambur
pijarnya mampet
pecah
dalam rencah
seseorang gamang
di atas kepalanya
para-para miring
tak sinkron
hilang keseimbangan
rebah gemerubuk
meninggalkan debu
mengepul tanpa pertanyaan
terbilang luka sejarah


.

Hablum...

 
Qad aflaha man zakkaha
Waqad khaba man dassaha
(QS : Suratusy Syams -  9, 10)

sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan (jiwa)nya
dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotori (jiwa) nya


: hablumminallah sedang berjalan
tinggal lagi
hamblumminannas..!
ini yang paling repot

maukah
memaafkan khilaf?
atau mau berlagak
lebih kuasa dari
sang Maha Kreator
dan Maha Pemaaf..?

silakan pilih
-- itu sudah bukan urusanku --



.

don't be...

 
 

: untuk segala semua
kenangan
memoar
harap
mimpi
janji
kita
sia
sia
ah

-- jangan pernah sesali kenyataan. titik -- 

black joke

 
 
hanya bercanda
atau mainmain?

: ... buka
lalu hajar
setiap kesempatan
lobby saja
bila perlu
jilati pantat sekalian
sebab
malu tinggal sekedar sejarah
terserak tanpa tanda jasa
apalagi penghargaan
siasia


.

Senin, 28 November 2011

sweety pray (question)

 

: tak bijak rasanya
jika 'ngkau meragukan setiaku

milyaran detik kugenggam cinta
meski baranya melepuhkan tangan
bahkan qalbu

hingga dingin meruap
terkadang bekukan pikir
-- taukah 'ngkau..? --
langkahku tetap
meski tertatih terkapar dirintang aral
terlanda badai ditembung luka

hingga
bukan pula sekali
langkah terhenti

hampir terlepas
genggam kita
 -- 'ngkau tau..? --
.

....?

 


seperti apa kirakira?

: jika iblis berdamai
dengan tuhan ('t' kecil)
apa pun dapat terjadi
999 999 999 kemungkinan

selintasan mata redup
mendapat sanksi paling sial
terjuallah jiwa
tanpa mampu ditebus
kapan pun
oleh apa pun
.

Opus Icarus merenangi mitos



; akan kubiarkan
segala memoar tergenang
melancar sepanjang
sungai kenangan
bukan
sebagai mimpi
tetapi
sebagai peti harapan
agar tersangkut
dan hancur
di samudra sejarah
takkan pernah
kuingat -- lagi --

.

Jumat, 25 November 2011

juga...?

 


 : sebagaimana pun
pahitnya akan kuperam
di renyah mimpi
getas harap

biar saja menetas
njelma barasukma
dan
meledak
di setiap simpang
jalan kenangan
jadikan masalu
atau
masabodoh sekalian

.

Kamis, 24 November 2011

+ murka

 

: bagaimana
mengatakannya
aku lupa cara mencinta 
apalagi "bercinta"
atau
aku harus
muntah tai sekalian

.

balak 12

 


'ntak uwaknyo..!
jelas saja tak sama
seruan kaget
seorang koruptor
dengan
seruan kesal
mulut pemain gaple
ketika mereka
sama-sama
mendapat "balak 12"
mungkin
satu kesamaan
hanya pada keringat di dahi
itupun masih sedikit berbeda
sang korup berkeringat dingin
sementara itu
pemain gaple keringat gerah
hahaha..


.

budag gilo simpang candiwalang

 
 

: ia berlarian tanpa celana
berbaju kaos
berlambang partai
sisa kampanye
kemaluannya tersenyum
malu-malu
malu sendiri pada kegiloannya
sebab
di negeri yang dia miliki
sudah tak punya malu
ahh..
ia berlarian lagi
kali ini tanpa malu
dan kemaluan


.

hujan November akhir

 


: mengajakku...
mengajarku
memahami
makna kejujuran
sekaligus kekecewaan
bukan
kemurkaan

tempias rasanya semerta keikhlasan
semoga tulus terhidu..!
.

serangan berantai

 


 : ladang hilang
sawah lenyap
caping diganti pet berlogo bendera
cangkul berubah tas lipat kulit kadal
pasar dibongkar
rata dengan harga diri
kelakuan disuntik hedonis
lenyaplah gotong-royong
menjelma boyong-kosong
semua musnah
diserbu mall
ruko dan toserba
jadilah kereaktif
tanpa harapan
apalagi emosi

.

gradasi sepersekian

 


: gembok sebesar daun pintu
terpancang
wajahnya jelek bertaring
seperti takmau perduli
pada apapun
mengunci setiap kenop
padahal
dia sendiri rapuh
tak bertulang
dia mati pelanpelan
sebab..

"kebaikan tanpa kepastian
lebih buruk
daripada
sesuatu yang buruk
tapi pasti."
.

Kamis, 17 November 2011

orkestrasi 17 nada

 


Do Re Mi Fa Sol La Si
do'a melantun terasa berjarak
resonansi tertinggi
milik sang Maha tak terdeteksi
false jadi kambing hitam
solo dan koor tetap tak harmoni
lamalama menyakitkan telinga
siapa sanggup mendengar
sampai
10 nada selanjutnya

: hingga lengkapi 17
raka'at


.

Rabu, 16 November 2011

diorama 7 setengah babak



babak I
prolog terbentang 
disertai introducing
satu persatu aktor

babak II
dialog berjibaku gesture
sayangnya
aktor terjebak streotipe awam

babak III
orkestrasi masih terjaga
dalam  orientasi semula
 riuh, gagap-gempita

babak IV
harmoni tercipta, sebentar
lalu
terberai di penghujung
lelakon mulai jenuh

babak V
aktor sesibukan
masing-masing asing
dijerat topeng kebanalan
 
babak VI
denyut pulsa mengalir  

pelan melamban
hilang timbul tenggelam


babak VII
para aktor tergugu
lara
di puing apokalips cerita

ke
setengah babak VIII
hanya chaos menggenang
pentas usai
dengan hasil dan ending
kekacauan tersukses..!

-- layar turun, penonton pun kecewa..! --




.

sup sendal



: potong dan iris saja
sendal kulit
sendal karet
sendal kayumu
cincang kecil-kecil
beri sedikit saus nyeri
pasta muak
pengawet mayat
air raksa
serta sejumput kengerian

bebaskan cara menyantapnya
kunyah dan telan pelanpelan
hingga muntah
di kantong plastik
nikmat, kan..?


.

ErrorReJinx

 

: hai, jinx
ke mana manis nafas
sengak tutur
atau
lencir pipimu
dan
yang paling kusesali 
telah kusia-siakan
milyaran harap
dengan mencelup rindu
ke danau qalbu

-- 'ngkau tetap  mau berlalu, jinx..? --
.

Senin, 14 November 2011

berjuang untuk tidur

 
: hingga harus kuutarakan
saat ini juga
dengan segala suara
mohonku
biarkan jiwa itu
membubung
dan
memilih
saat
untuknya berlabuh
ke tilam tidur
di alam hening

-- sampai bertemu di awalan akhir..! --



.

-- lucciola --

 


:seekor kunang-kunang
melintas bulan
kerdipnya
mengajakku tamasya
ke
masalalu
mengintip masadepan
melewati masakini


.

let me fly..!

 

: berteduh
di reranting basah
sekedar singgah melepas penat
rentang sayap luka
ugh...
dingin memalu
bertalu 
lalu rayakan saja
semahaduka di tebing
dan karang qalbu
karena
rindu telah menipu

.

kerak kering



: simpel saja

lapar memaksa
hingga harus
dikunyah
telan
biarkan mengeram
dan
larut
digiling usus

toh, tetap akan jadi tai juga
ya, kan..?


.

black out



...byar..!

: tiba-tiba kelam 
dan
bendera qalbu kukibarkan
setengah tiang
cukup
hanya setengah..
sebagian lagi 
kubakar
seperempatnya
jadi gombal
penyumbat genteng bocor
hujan masih rinai


.

Blank..!


: menikmati desau dingin angin gunung dan embun jatuh
berdoa dalam diam yang hening
dingin sadarkan lamun purbaku

 
: Dempo dari pematang sawah.

 -- masih harus memperjuangkannya --

kenyataan dipahami sebagai tanya,
tenang memenuhi damai
aku baru merambah tepian
...semoga saja...!

.

tebok



: mungkin
tak perlu apologi itu
sebab
takkan pernah ada
pembenaran
apalagi
penjelasan tentang
segalaluka

: masukkan saja
ke lubang dadaku
agar teboknya
hilang

*tebok = bolong (bahasa Palembang)


.

Jumat, 11 November 2011

Hoplah..!













: matilah kau
tersungkur
ringsek di jurang hari
tersangkut
patah di tebing jiwa
tersesat
sasar di palung logika
terbenam
dekam di lumpur angkuh
terhanyut
gerus di sungai qalbu

Hopla..
kamu jadi goblok!

-- ini bukan do'aku, sungguh --


.

Lap KOtor










: cuci saja pakai minyak tabah
dan air jujur
jangan pula disimpan
di selasar pubic
makin kotor jadinya
maka
tak dapat dipakai lagi
dan
'ngkau terpaksa ber-tissue
cukup sekali pakai
dan langsung buang
selesai..!


.

Rabu, 09 November 2011

introducing 4


 
: limbung
langkah
bidak
tak jelas
ratu
bersembunyi di sebalik punggung
raja
bingung
benteng
berguguran
kuda
berjumpalitan
pionpion
pun patuh
cuma melangkahi
kotak hitam-putih?

sekusut apa nian hidupmu
hingga masai terlepuh?

.

jurnal seorang babu


Buat TKW

pekan ketiga:

sabtu pertama
: nyangkut di KBRI
minggu ke-dua
: nyoba strika baru
senen ke-tiga
: diterkam di kamar mandi
selasa ke-empat
: usaha lari, gagal
rabu ke-lima
: disetrum payudara
kamis ke-enam
: mimpi ketemu presiden
jum'at ke-tujuh
: kutujah* si jahanam
sabtu ke-delapan
: mengeram di tahanan

pekan ke-21: ......................

lembaran catatannya kosong
peti mati diberangkatkan
ke kota kelahirannya
pesawat take off


.

Ishlah..?


mana isi?

: sayang,
masih serupa wacana
dan
luapan retorika sampah
belum-belum
telah dibenyukkan pada alasan klise, 
lumpur komunikasi
dan keangkuhan.

-Aku nggak yakin itu -


.

Senin, 07 November 2011

2


: dipangkunya
sepotong rembulan
dalam diamnya
 
lalu
diikatnya kata-kata
bersama serpihanmakna
sajikan ambigu
tanpa peduli apa cerita
ngilu nganga rindu
dendam amarah
tragedi suka
atau
komedi duka
biar saja..

-- katanya --

disorientasi instrumen romansa


: 2 pasangan kutub
berseberangan pendapat
selatan membacanya tanpa jeda
disela interupsi sengit utara
sementara timur gagap gempita
diolokolok barat
sembari mencicip pizza

equator cuma melongo
liurnya merembes
netes hingga
ke segitiga bermuda
hehehe...
slow sajalah

-- semua cuma romansa... --

tak pernah dicatat sejarah

Sabtu, 05 November 2011

Ziarah...!


 
: saat menabur bunga setaman di pusara
adalah keinginan sama dari hati
menghalau segala renik hidup
dulu pernah terekam

-- awalan "ter" menyatakan ketidaksengajaan --

dari jasad sepi
dari jiwa letih berakhirlah
sebuah episode perjalanan
hijrah
ke dimensi selanjutnya
mungkin berarti, mungkin tidak
cuma si Empunya tau
tentang alir hidup
hitam - putih
sepi - sibuk
berarti -tidaknya
hidup..!

Well Done!


 "...


 
: barangkalì
memang tak mudah
untuk 'sekedar berucap' kata
maaf?
sedemikian batu kah
hati itu

atau memang
'ngkau tlah tak punya empedu
seirispun..?


.

harakiri


"What judgement shall I dread, do no wrong? 
You have among your asses and your dogs
and mules you use in Abject an Slavish Parts. Because You bought them,
Shall I say to You : let them be free, marry them to your Heirs.
Why sweat they under Burthens?"

"apa yang harus kutakuti dari penghakiman, berbuat salah?
'ngkau ada di antara keledai dan anjing
sedangkan keledai 'ngkau gunakan sebagi bagian budak hina karena 'ngkau membeli mereka,
Haruskah kukatakan padamu" Biarkan mereka bebas, nikahkan mereka untuk Ahli Warismu.
Mengapa keringat mereka di bawah surainya?"
(William Shakerpeare - The Merchant of Venice)

 
: doa terlantun di sesunyi harap
selamatkan aku dari keangkuhan
duhai
sang Maha Pengasih
agar iblis dalam diriku
tak terbangun
supaya setan dalam pikiran
tak tersedak
niscaya
mereka pun
tak 'kan sanggup
meladeni sang terkutuk
di jiwaku
Amin.

re...


 
: tanpa harus memilih
mimpi atau harapan
maka
jalannikmati saja hidup
dengan keinsyafan nurani

tak perlu terlalu perhitungan
 mau menang sendiri
atau
nyakiti hati mereka
yang mungkin saja"pernah" berjasa

tanpa disadari belajar
mengasihi
tak perlu tiap hari
lapang dada,
slow
low profile
dan ngalah saja,

percayalah
hidup jadi lebih ceria
bebas leluasa...
tanpa harus memilih
mimpi atau harapan
itu saja.

Kamis, 03 November 2011

after all


"....menyakitkan, sungguh
jika mencintai seseorang yang memperlakukan kita
bagai orang asing"
(catatan kecil di pledoi murka)

 
: masadepan memang
belum tentu terjadi
bukan tak percaya itu
tetapi
lagi-lagi harus temukan
kenyataan tak perlu
saat ini
sekarang..!

-- muntahkan..? --

Rabu, 02 November 2011

Prosesi Kesunyian...


: ahh..
kulantunkan bait-bait kesasar
dalam dawai hitam
.... dan biarkan
jelaganya membubung
atau menghias nada sunyi itu
katakan
kalau kita sama-sama panik
dan kehilangan
oh... sepeti kenangan
dan berisi "kehilangan..?"

 
--   ya, biarkan saja terbenam
dan sukses mati dalam gayau... --

cuma ada bayangan
sukmaku-sukmamu
dilindas kebisuan kata,
haalaaahh..
...bertalupaku di pintu sukasuka
lalu katakata terbingkai lelaku
larutkan dalam ketakpastian..
oh, betapa syahdu
sukma yang terluka...
tinggal giliran siapa yang
diarak tandu kesunyian saja..
baiknya,
balurkan juga sunyi
agar sepi tak membunuh
damn*


*baca = dem (sudah - bahasa Palembang)
(Kolaborasi dialog puitik dengan Lenchedan Letar)
16 Oktober 2011 : 21.27 - 23.49

tepi kali...


: derai air di kali kecil
menuntun angan
jiwa mengembara
entah
ke mana
simfoni ternada riuh
bagai satu himne panjang
tanpa jeda
tarian lidah api lilin
'ngkau sapa ramah, lirih


 

pada detik ke-sekian,
mata batinku kelilipan debu
yang Kau semburkan

-- aku masih manusia...
terperangkap labirin memoar usang --

Selasa, 01 November 2011

aduhai...!


-- di mata Tuhan,
kita masing-masing berdiri sendiri-sendiri.
aku mempunyai Sang Nasib Pengasuhku sendiri!
dan 'ngkau diatur oleh Pengasuhmu.
lain!
kali ini pengasuhmu menyerahkanmu kepadaku!
tetapi..mungkinkah itu..?
sebab,
Pengasuhku bekerja konstruktif...!
meski tak selalu
sesekali Ia boleh menyeleweng! --

(kutipan dari dialog dalam cerpen GODLOB - Danarto)

 
:  nanti,
kau akan tau tanpa tekanan
siapa yang mencintamu
bukan hanya se-hatinya
tetapi se-jiwanya..!


.

Kelak..!

i'ombre


 
 
: kasur kapukku terbakar
semalam
meninggalkan bercak bayang
menyerupai tubuh
tubuhku
tak bersisa apa-apa
cuma hangus
gosong tanpa jiwa