Jumat, 25 Juli 2014

Al-hasil..



: jika seseorang
bila sesuatu
-- or whatever things --
mengingini
dan, atau..
harus pergi..!?

biarkan
lepaskan..
seikhlasnya

sebab, terkadang
hati
adalah pemburu kesepian..!

Jum’at Akhir Ramadhan

: sepisahnya kita
dari ruang latihan
jiwa
hati
iman
semoga bukan..
dan
belum jadi yang terakhir

agar benar
benar tertempa
supaya betul
betul teruji
semua-mua goda
segala cobaan..

semoga pula tertemu..
Jum’at awal ramadhan.
Aamiin.

Rabu, 23 Juli 2014

-- Cheat of Destiny..!? --

: tak akan mungkin bisa
sebab..
taqdir,
bukanlah seperti jalan lurus
saklek
lempang..
tanpa lintang aral

ada banyak konsekuensi
di dalamnya
jutaan simpangan
tikungkan..

meski bebas untuk memilih
mana jalur
yang diambil, dijalani
tetapi.. terkadang
tikungan
akan membawa..
memandu..
kembali ke tempat semula
posisi awal
pada treknya..!

Minggu, 20 Juli 2014

Ramadhan, Sabtu ke-4 Sehabis Hujan

: tak ada kesan baik tertinggal
seketika nafas hingar
meloroh berpacu di seruang jantung
tersekat di tenggorok

bersuara sengau
serupa lenguh kerbau
berjumpalitan pada bilik paru-paru

melata ke ubun-ubun

darah pelan mengental
pedat
teramat menyakitkan

tak ada tangis
tak ada tawa
senyumpun tidak..

maut merembes di pori-pori
argh..

Dia menegurku
kali ini
dengan amatsangat santun..!


-- Selamat Berbuka Puasa..! --

// Perang atawa Opresi tanpa Kawal //

: genderang perang bertalu
hempas saja bimbang dalam langkah
memaksa untuk memilih
senjata mana yang kan kau angkat
madu ataupun asam?

semua mempunyai efek mematikan
dalam prosesi
maut yang menjemput

siapkan altar
tempat kau terbujur
ataupun bersorak

tujuh macam bunga
tujuh mata air
dan
tujuh penghianatan
yang kau usung
jadikan kau manusia yang penuh angkara

demi apa
kau hanguskan dupa itu?
untuk apa
kau tebas tunas itu?

demi secawan darah pereda hausmu?
untuk sepiring daging pereda nafsumu?

kelam dalam amarah pekat karena sesat
tak terjamah kerlip pada mata hati
tak tersentuh rinai dalam sanubari

kering karena gersang yang meradang
merangas hanya nafsu yang berjaya
dihimpit dadu tanpa noktah..




 

 (Re-Write "perang" Kolaborasi Dialog Puitik dengan May Scarlet Mariam Dahlan)

-- fatalitation --


scripta manent.. verba volant..

: ya, mungkin benar..
atau
malah kekeliruan besar..!?
 
bukankah yang tertulis akan mengabadi..
yang terucap, akan berlalu..
lenyap bersama angin..!?
 
mungkin
karena memang 'ngkau takmau diperjuangkan,
bukan karena tak pantas..!

aku mahfum..
itu memang bukan sifat "keperempuanan"
 
.. nah,
jadi.. jangan pula kau usir bayang
atau
kenangan tentangku
dari hidup atau jiwamu..
percuma..!

– bukankah 'ngkau yang memenjara
dan
membunuhi mimpimu sendiri..!? –

Sabtu, 19 Juli 2014

-- No Past.. --

"If someone you love hurts you cry a river, build a bridge, and get over it."
-- Anonymous --

..dan 

apabila seseorang yang 'ngkau cintai 
melukai 
mengecewakanmu..
maka

maafkan saja
lalu melangkahlah..!

 

jangan mau tinggal di pusaran masalalu 
membiarkan diri terpuruk di dalamnya.

: jadi, apabila
jika
andai
umpama..
seseorang yang ‘ngkau cinta melukai
dan atau.. 

mengecewakanmu..
cukup maafkan
lalu melangkahlah..

tak perlulah tinggal,
menetap
apalagi meratapi masalalu..
membiarkan terpuruk
dan terhenti di pusarannya..
sebab,
masalalu = masabodoh..!

hehe..

Jumat, 18 Juli 2014

Hablum..

Qad aflaha man zakkaha
Waqad khaba man dassaha
(QS : Suratusy Syams - 9, 10)

sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan (jiwa)nya
dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotori (jiwa)nya


: hablumminallah sedang berjalan
tinggal lagi
hamblumminannas..!
ini yang paling repot

maukah
memaafkan khilaf?
atau mau berlagak
lebih kuasa dari
sang Maha Kreator
dan Maha Pemaaf..?

silakan pilih
-- itu sudah bukan urusanku --

aku, warna dan senja

: senja ini
beraroma rindu..

pada sengketa warnanya
cuma kosong..
tanpa apa apa
diantaranya

dan..
itu bisa berjudul "apa saja..!"

Selasa, 15 Juli 2014

katanya aku..

: narcis.., norak,
kelewat nyeni
absurdromantis ..
terlampau nyair
ga realistis
kebanyakan bermimpi
kepedean
dan
terlalu baik untukmu..!?

tak apalah,
aku anggap itu sebagai pujian
hingga harus kubalas
dengan lemparan pasir..

he he..

// pesan air //

pada sang tubuh..!

“atas nama cinta dan amanah
sucilah ‘ngkau wahai telapak tangan
dari segala najis yang terpegang
bersihlah dikau duhai mulut dan hidung
dari semua perkataan dan aroma kedengkian
cerlinglah aduhai muka
dari cemberut topeng kemunafikan
dinginlah ubun-ubun,
agar jiwa tak ngayau* meracau
terbilaslah telinga
dari segala gemerisik hasutan
resiklah kaki
sedari langkah limbung arah
dan..
jangan pernah berkhianat seperti bokong
tak pernah mau bertanggungjawab
setiap buang angin, yaa..!”

ha ha..

tentu saja...!

: sudah kubilang...
pengkhianatanmu sia-sia
pembunuhan itu gagal
aku tak ke mana-mana
tapi, aku ada di mana-saja
di hidupmu
aku yakini itu...!

kau pergi,
aku tertinggal
tetapi ingatlah,
hatimu
telah menyimpan kenangan bersamaku
jangan bunuh itu
percuma...
akan membuang-buang umur
merusak jiwamu

suatu saat nanti,
kita akan kembali bersama lagi
dalam situasi dan kondisi
batin yang sangat jauh berbeda

-- itu pun, masih mungkin --

"ada.." (kekhawatiran Ali bin Abi Thalib)

"aku khawatir
terhadap suatu masa
yang rodanya dapat menggilas
keimanan

keyakinan
hanya tinggal pemikiran
tak berbekas dalam perbuatan..
banyak orang baik tetapi tak berakal
ada orang berakal tapi tak beriman

ada lidah fasih tapi berhati lalai
ada yang khusyuk
namun sibuk dalam kesendirian
ahli ibadah
tetapi mewarisi kesombongan

ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi
banyak tertawa
hingga hatinya berkarat
dan
banyak yang menangis karena kufur nikmat

ada pula yang murah senyum
tetapi
hatinya mengumpat
berhati tulus tapi wajahnya cemberut

ada yang berlisan bijak
tetapi tak memberi teladan
dan
ada pezina yang tampil jadi figur

ada orang punya ilmu
tapi tak faham
sedang yang faham tak menjalankan

ada juga yang pintar tapi mbodohi
yang bodoh tak tau diri

ada yang beragama
tapi tak berakhlaq
yang berakhlaq tapi tak bertuhan"

-- diantara itu semua, aku ada di mana? --

Sabtu, 12 Juli 2014

– Solid Smog, Sands and Slope 71 degre –



: rimbun kabut menjelaga
merajai setiap lereng dan landaian
menceruk serupa alfabet tanpa makna

seperti pula namamu
yang pernah tertulis pada hampar pasir
dihapus derai ombak pantai laut selatan..

meyakinkan pikiranku
bahwa;
‘ngkau sebenarnya tak pernah ada..!

tetapi,
yang kurasakan kemudian..
hidup seperti merenda hari
di ruang curam..
semua tak berarti

sekarang..
datanglah engkau bersama angin
agar dapat kurasakan kasihmu..
atau  
tidak sama sekali..!

(Kolaborasi Dialog Puitik dengan Ahmad Zavid Zavid Zavid)

Kamis, 10 Juli 2014

13 Ramadhan 1 : 13 AM

: sujud lailku tersendat airmata
pada sajadah kusam
dan
bolong-bolong

gemeretas tasbih di sela jemari
tak usai

sementara di luar sana
malam berpusing riuh angin

purnama hampir penuh
Ia dibenam ruap birahi
melintas di orbit bumi yang menua
mengejar bayang sendiri
sampai ke lanskap Barat
kesiurnya bermandikan rinai cahaya

“Syawal masih setengah lagi..!”
teriaknya parau tanpa audiens

sementara aku..
masih terpapar
terjaga
menunggu fajar menjemba subuh
hingga pagi datang
teriring jatuh embun
tanpa tanya..

Selasa, 08 Juli 2014

// Skak Match //

: sekedar 'ngkau tau..
percuma pelarianmu ke segala mau
karena
semua jejakmu pun telah dihapus musim penghujan
yang mengintai tak diam

ia seret rekam jejak itu sejauh bentang stepa
sepanjang kecipak padang lumpur
seluas debu gurun pasir
setinggi puncak gununggemumung
sedalam ordo palungan samudera..

bukankah, sejauh sembunyi
tetap saja serupa pelarian?
dan..
aku yakini,
itu sesuatu yang sia-sia..
percuma

katamu,
biarkan terhapus..
jadikan masalalu..!?

kataku..
tak perlu masalalu,
jadikan masabodoh..!!

Senin, 07 Juli 2014

// Epitaf Khitbah..! //

"jika berani menyelam ke dasar laut
mengapa terus bermain di kubangan..
kalau siap berperang
kenapa cuma bermimpi menjadi pahlawan?" (pepatah bijak)

: nah,
ta'aruf kita
terbentur ujung 90 derajat, adik sayang
nge-ban*
di dinding berduri baja
memantul tanpa lintasan jelas
sumir direjam ambisi fana dunia

khitbah terbatal
dalam hitung-hitungan pasar
seperti jual beli..

ahh..
semisal saja
'ngkau "mau tau"
betapa pinginnya
aku menyampaikan
satu
kesalahan terbesarmu
"mencoba lupakan..!"
hingga tiap helai
daun kenangan
merangas
bertebaran
menjadi relief berlumut


-- ..dan kumohon, usaikanlah..
atau.. sempurnakan saja.. --