Rabu, 29 Januari 2014

-- Not Heartbeat --



: sekali duakali waktu 
pada hampa ruang cumulonimbus
mendung mencerca halimun
dan hujan
mempercepat kabut luruh
rinainya
serupa orkestrasi
tetabuhan gemericik rintihan lara
kita diam berbincang tanpa suara
mendeteksi ruap hati
antara ada atau tiada.. 

-- aku ditikam kelu
'ngkau membisu lidah.. --

-- search on.. --

. .. ... .... .....
kucari dengar, kucuri sinyal

di gemeretuk degup jantung
namamu
atau
namakukah..!?

masih tak terdengar
aneh,

debar ini kian meraja
denyut itu makin meratu
kubaca dengar, ritme
dentumannya
rima
alurnya

samar jejaknya,
tak terdeteksi radar batin
lalu menjelas, tegas
ada nama mengiang

mendengung
menggaung
getar gemuruhkan

tabula rasa

dalam gumam, palsu..
mungkin redam silam pada pukau

-- ... pelan.. dia gantikan namamu..! --


Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari

skenario memecah rindu



: prolog mandeg,
tak usai ditulis 
di helaian halaman pembuka
hingga..
jangankan dialog terangkai kelindannya
monologpun tak njelma 
pada lipatan skrip
epilog terberai umpatan 
ketimbang kalimat..

-- ternyata..
‘ngkau memang terlalu indah 
untuk kugapai.. –

Ahaii..

Minggu, 26 Januari 2014

salampada..


: salam
 
paling hangat
 
pada dinding angin
 
rinai hujan
 
dan
 
tirai kabut datang..!
 
agar tak diam
 
agar tak redam
 
tak redup
 
dihalau waktu..

// detektor masif //

: malam masih muda
dan aku tersengal
dipatri masalalu..
yang datang dari halusinasi
sejak senja tanpa tidur
33 jam berlalu..
pindai detektor tubuh masif
keliru analisis..
adalah melulu denyut Impulsif
tak beraturan..

oh, aku kah..
sang arwah,
yang melintas kota dingin,
muram..
yang pergi bersapa angin..
melintasi kedukaan abadi..!?

Ugh..

MAKNA AKAD NIKAH


Ketika suatu saat anda akan menikah dengan seseorang
ataupun saat ini tengah terikat dalam sebuah pernikahan.

Tentunya pernikahan tersebut melewati proses AKAD NIKAH, bukan?

Yang intinya berbunyi:
“Aku terima nikahnya si dia binti ayah si dia dengan emas kawinnya...!”

Singkat, padat dan jelas.

Tetapi, taukah makna “perjanjian/ikrar” tersebut?

Ini dia -->
“Maka, aku tanggung dosa-dosa si dia dari ayah dan ibunya.
Dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.

Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung, serta aku tanggung semua dosa calon anak-anakku kelak.

‘Jika aku gagal’, maka aku adalah suami yang fasik, ingkar..
dan aku rela masuk neraka.

Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”.
(Hadits Riwayat Muslim)


: nah, mungkin..
aku memang pengecut
egois
dan tak bertanggungjawab
makanya aku belum menikah..
karena,
belum berani -- untuk mengatakan "tidak berani" --
berjanji sedemikian "sakral..!"

atau..
memang “tulang rusukku” udah patah

ha ha..

Aku dan Kemarin..



"in this bright future, you can't forget the past.."

: katanya.. Aku cuma si pengukir nyeri
dan..
pengukir nyeri tak mungkin mencintai
bidadari..!?

ugh..

Selasa, 14 Januari 2014

Jawab Dong..!

: malam berhujan
seperti memberitakan sepi bertahta..
dengan manis ia masih berlarian di pembuluh darah..
sendiri menapak sunyi qalbu
mengaisi tiap harum bayang
dan aku..
belum jua bernyali
untuk ‘sekedar’ menyampaikan sinyal
-- apalagi menyampaikan ‘proposal sayang’ --
atau..
aku memang pengecut, ya..!?

jawab, dong..

// drainase mampet //

: membeliung angin
seberapa hingar pada penjuru waktu
ia bawa pesanpesan
yang tersangkut di hulu hati
pada rintik
derai
gerimis
rinai
dan deras hujan

manapula ia sempat sampaikan tundaan pesan..
sebab
parit kali gorong gorong sungai telah menyamudera
memeluknyeret apa saja
hingga bangkai bangkai kecoa

-- semoga saja
lumpur tertinggal kali ini menjadi humus.. --

bisiknya, serupa ratap tanpa airmata

-- time reversal theory –

: harusnya ‘ngkau tau
atau
setidaknya, pura-pura tidak tau
cemas menua
renta di sepertiga edarnya
padahal.. ‘ngkau dapat lihat sejelasnya
tanpa kaca pembesar sekalipun
bahwa,
waktu tak pernah berpihak padaku, bukan..!?

ia memamah tiap saat yang — pernah—kita miliki

tiap dekon, detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
meski tak berabad..
mengunyah lumat menjadi debu kosmis
lenyap
moksa
tapi bukan ke lubang cacing atau blackhole
melainkan
ke ketiadaan..!

Minggu, 12 Januari 2014

10 Rabi'ul Awwal

brukk..!
 
: malam menabrak tanpa aba-aba
cipratan gerimis menyerbu
menusuki dengan ribuan perciknya
menyerta sentinel dingin
menyelusup nyeri serupa jarum
ke seluruh jaringan
kulit
darah
aorta..

dan aku..
tergial payau pada makna kesementaraan
terkunci pedat
digelimang kabut
hadir
bersama hujan rinai..

-- tribute to alter ego –

: maaf jika tak ada “selanjutnya..!”
sebab,
aku sempat saja tak ingat
hampir “terlupa”
bahkan
untuk sekedar sekilasanpun
tak pernah pula kusesali..

Senin, 06 Januari 2014

// attitude 2917 mdpl //


: hujan lagi di sini
bising ribuan derainya bertambah deras
semakin keras
mengajarku berbagi kehangatan
sementara..
diam
mengajar menafsir segala kerinduan
dan
luka..
mengajariku betapa nikmat kebahagiaan

hingga tunaikah segala janji
meski perih
tercambuk kesia-siaan..!?