: prolog mandeg,
tak usai ditulis
di helaian halaman
pembuka
hingga..
jangankan dialog terangkai
kelindannya
monologpun tak njelma
pada
lipatan skrip
epilog terberai umpatan
ketimbang kalimat..
-- ternyata..
‘ngkau memang terlalu indah
untuk kugapai.. –
Ahaii..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar