Minggu, 31 Maret 2013

sajak ucak-ucak buatmu..

: kamu..
memang terlalu manis
jadi,
terkadang suka kesemutan, kan..!?
untungnya
kamu nggak obesitas
soalnya kalo kegemukan
kamu bisa gajahan, loh..!
sayangnya..
kamu itu suka malumalu mau..
makanya seringkali kucingan, deh
he he..
tapi, terparah..
karena kamu pandai sekali purapura
makanya..
kamu jadi buayaan..!

ha ha..

Jumat, 29 Maret 2013

: pada suatu-kali,

(untuk ranah..!)

: dari banyak rentang hidup
betapa pinginnya aku
memasuki lamunmu
berenang
dan
terbang mengarunginya
menyelami
pelangi
atau
kabutkah lamun itu...

"..nah,
'ngkau seperti Perahu merindukan Laut
ingin menapaki impian-impian sebuah tujuan

haruskah
'ngkau takut
dengan semua resiko
segala kemungkinan sebuah pelayaran..!?

tak perlu, sayang.
tak perlu takut
menempuhi terjangan bergunung ombak
atau
pedih luka tersiram air garam kehidupan.

Realitas
adalah menghadapi dan jalani hidup
seperti telah termaktub taqdir
yang kita janjikan di Lauuhul Mahfudz.

Kamis, 28 Maret 2013

-- EMOLIEN 3159 cc --

: hingga..
bersusah payahlah orang mengenal cinta
padahal
tak ada cinta tanpa rasa sakit
yang katanya harus berkorban
perlu pengorbanan..!?

bahkan
ada pula yang berteriak..
serak suara..
sampai putus urat lehernya..
"cinta tak harus memiliki..!?"

haha.. betapa bodohnya..!!
sebab,
pada kenyataannya..
seberapa lama kita bisa mempertahankan rasa itu
merawat,
menguji,
menempanya...!?

sampai mati.!?

ah,
kurasa tidak mungkin

bullshit.. itu..!!

Kolaborasi Sajak Serapah dengan Rayap Nesia

Selasa, 26 Maret 2013

error loading..

: Arrrgghh...!
komunikasi kusut berbanding kontradiktif
aku yang mengajak bincangan qalbu
bertemu 'ngkau yang sedang bingsal* logika..!

jelas saja tak ketemu titik bincangnya..

bagaimana mungkin
bahasa qalbu dibincangkan menggunakan logika,
kamus istilah,
rumus statistika,
hitungan logaritma
stilistika..!?

sedangkan bahasa logika
dibincang dengan tekanan nada,
intonasi suara,
dialek
gerak-gerik tubuh,
atau
cahaya mata..!?

jelas saja tak bisa nyambung.. kan..!?

*buat ranah..!
aku menyukaimu apa adanya. titik.

mawar merah terbeku..

pada ranah..!

: aish..
salahku juga..
mengasapi beku dini barasukma
terlalu tergesa
hingga mabuk terbata gelisah sendiri

dan bukan pula salahmu
jika takut menderai njelma fobia

kuakui..
menemukanmu adalah kesetikaan
tak tepermanai sekali pun
sejak itu..
'ngkau selinapi
mengendap endap
menjejaki tiap hela dan denyut rindu
meski 'ngkau dan aku dipisah nyali
terkurung jarak imaji paling jauh..
dari qalbu jiwa dan hati
bukan logika..!

-- maafkan keterusteranganku..! --

siapa awan, siapa gunung..!?


hei,
perempuan yang kusangka perempuanku..!
telah kuikat jiwaku
kubebat
menyimpulnya semampuku
kuproklamirkan
dengan harap kelindan jiwa

tanyaku mencecar
salahkah rasa ini..!?

streotip jawabmu berbisik gamang:
"baiknya, kita jalani saja segalanya..
dan tak ada yang salah,
dentang rasa itu tak keliru,
tetapi.. nggak ada yang tau
apa yang akan terjadi di kemudian hari.."

ahh.. sialan,
lagi-lagi tanpa ketegasan..
gelisahku menukik keji..
menakik tanya di selindap penasaran
ia mencerca dan memusuhi qalbuku..
meneriakkan segala yang ingin ia tanyakan..

"..jadi..!?
harus bagaimana?
jika memang
aku tak pantas 'ngkau sanding
kenapa..!?

apakah
jiwa murnimu takkan sanggup akan hadirnya diriku..

jika
memang tak pantas batinmu dan batinku menyatu,
mengapa?
apakah tak layak aku untuk itu..!?"

-- kita seperti awan dan gunung di lanskap langit
entah siapa awan, siapa gunung.. huh..! --



Kolaborasi Sajak Dengan Rayap Nesia..!

-- statuta sebelum berjuang untuk tidur.. --


pada: ranah..!

"sungguh..
hingga kini
aku masih tetap mengimpikan
potongan fragmen draf
alam absurditas bawah sadarku

:..malam mendatar
terus menurun
di sejagad lanskap
'ngkau dan aku tenggelam
dalam pujian pada sang Pemilik Cinta
di hijab tanpa batas
dan itu
cukup bagiku
entah buatmu.."

Senin, 25 Maret 2013

sekilas riuh rindu..!


: hujan menderas lebat
di sini.. 


tiba-tiba rindu itu menusukku
menujah sekehendaknya..!
riuh nah, hanya sekilas
tetapi taukah 'ngkau
apa yang tergolak
hingga
menghumbalang ruang batin
balairung jiwa..!?

ya,
qalbuku terkesiap.. 
seketika..!

13 Jumadil Awwal

: kini
masih senja..
sedang aku gemetar
menanti purnama hinggap
di balairung malam
kelak..
mengharap rinai sinarnya bertempiasan riuh
biar aku dapat tau..
jika hasrat purba itu memang menggeliat
menegur
atau
sekedar membesuk
melindap
atau berkilaukah, 'ngkau..!?

-- aku masih disergap gamang..! --

ruparuparu..

"aku tau, faham dan mengerti.. sangat..!
penyakit perokok cuma satu:
paru-paru..!


sedangkan penyakit orang tak merokok:
rupa-rupa..!

Haha..!"

Narciscus Epidemic..!

: hidungku gatal
mungkin mau flu..!?
atau
apa pun itu sedikit geli, memang
jadi berbangkis, deh..
katanya.. gejala yang sama
pernah dirasakan oleh Narciscus?
diawali bersin-bersin tanpa henti
oh, bulu hidung runtuh
tapi, jika sehelai dua, biarlah..
aha, rupanya..
aku memang terkena virus Narsis..!
hihihi..

lu mau apa, coba..!?

siluet rembulan dinihari..

: hoho.. ia sembunyikan lagi separuh senyum
di sebaling bayang gemunung
hinggaku gigir sendiri terpeluk percik sinarnya..
"apa sama rasanya sendirian berkeringat awan
denganku berpeluh kabut dinihari di sini..!?"

hm, dia masih menyimpan sisa senyum
tak menjawab

aku beringsut melipiri selasar dingin
menyelesaikan sisa kantuk yang belum usai..

Jumat, 22 Maret 2013

for a moment, please..!

: sebentar saja, kekasih..
bisikku
ketika lelapar
dan
dahaga menuding-tuding,
sengak

sekedar menemani bayang
yang jatuh ke timur
itu saja..
tak lebih tak kurang..

Rabu, 20 Maret 2013

program merdekakan jiwa


"merdekakan dulu jiwamu..
dari segala urusan bengektetek urusan
semua kenangan
sangkutpaut masalalu
segala sesuatu
yang "tak berhubungan dengan hidupmu..!"

barulah..
"menjadi"
seseorang yang benar-benar baru..!

-- setidaknya "baru" dalam "program memerdekakan jiwa..!" --

haha..
mari mencoba..!

subuh dan teriakan mampet

"argh.. sial
gagal lagi
lagi lagì gagal
lagi..!"

entah untuk yang keberapakali..
padahal kurang apa lagi usaha meraihmu
duhai mimpì..!?

teriak terpaksaku usai subuh..

sang mimpi cuma senyum mesem.. 
sambil ngasih tips paling up to date:
"kamu keliru formula, bro..!
langkah pertama adalah pejamkan mata..
terus.. berjuanglah untuk tidur..!"
katanya, sembari moksa ke negeri khayal koloninya..

masih kudengar sekilas omelan pedasnya:
"gimana mau dapet mimpi..
lu tidur aja nggak..!?

"argh..!
sialan kau.. mimpi..!"
teriakanku mampet di udara kosong..

Selasa, 19 Maret 2013

biarkan berserak..!?

: sesekali ada juga inginku
mengharap angan pada sebeku gamang
melalui tanpa menjalani..
sambil berdoa:

"yaa.. Allah
jika rasaku ini tak pantas untuknya
maka,
kuatkan aku untuk mempertahankannya..!
karena,
ia pantas untuk diperjuangakan!
Aamiin..!"

unjal* saja semua kenangan terpendam
gali hingga titik terdalam
lalu biarkan berserak..
jadi..
kutanyakan lagi pada sang pemilik cinta
sekali ini saja, lagi..
seberapa pantas rasa ini padamu..!?

sesekali pula terniat kilas
takkan pernah berhenti, berusaha..
mengubah sedikit saja "kesekedaran berharap.."
karena..
memang pantas diperjuangkan..!

-- sementara 'ngkau hanya ingin menjalani, tanpa rincian
tanpa ada pernyataan..! --

dan 'ngkau tak pernah menyadarinya..!?
akhh..

#N

Kolaborasi Sajak dengan Rayap Nesia

Senin, 18 Maret 2013

bayangan hidung

: bayangan hidungku
terbias pada ujung dagu
terterpa mentari terik di atas ubun-ubun
sedikit sirap di dagu mengusapi janggut..
hingga kini..
aku tak pernah mampu
melihat bayang hidung sendiri
tanpa menggunakan cermin
satu kali pun..!
haha..

pesiar hujan..

: pada suatu ketika di ujung pertemuan
'ngkau membisikkan sekuplet sajak perpisahan
desir di telingaku menusuk sekali..

"aduhai..
tak kaulihat kah, sayang..
kita terhadang lanskap awan
gelap meradang..
dan niat kasihmu berkalang adat, duhai..
..
aku tak mampu menerjang jalan sederas badai
bukan tak mau.."

desismu gamang di pesiar hujan..

sementara aku menebang rinai lebat hujan
membuka payung seluas hati..
sebesar jiwa
melangkah diguyur rinai
meninggalkanmu
selamanya..!

semerta rinai..

: semisal awan menggantung
yang tak sabar mengguyur bumi
semerta rinai 

dan 
rerintik hujan..
begitulah 

aku menginginmu..!
 

duh..

fajar 5.05 menit

: angin kesurupan dingin
ia menceracau tentang sedih
kepiluan ditembung derita..
kepedihan disayat karang nestapa
sementara di hulu
tangis sesak musang 
terkaing-kaing seperti anjing

aku menyiram sejumput kemurkaan 
membakari dendam 
dan berdehem pada kelam
supaya runyam hati melorot
ke ujung pagi..
ahh..
aku melantur..

Jumat, 15 Maret 2013

dinihari 1.11 menit

: sang demagog meniup tiup kelopak mata
Ia karang halusinasi 

serupa cerita pendek
bersambung hingga tiap episodenya
bisiknya..

”sudah, lupakanlah
relakan saja..
setiap waktu dan memoar terendam
bukankah tak ada kemestian..
bukannya telah jadi kenangan
entah pahit manis masam pahit
itu mungkin berupa kebodohan
dan kebohongan..!?”

ugh..
kelopak terpeluk rapat bulumata
aku tak sengaja terdiam
dalam lelap mimpi tanpa tidur..

Kamis, 14 Maret 2013

petang 4.44 menit

: senja beraroma penat
gelisah melengkung di wajah hujan
kabut menyanyikan serenade pada D minor 4
ritme membelukar di rerintik hijau
seperti biasa..
'ngkau terlambat menyeduh kopi
dan..
aku tak sempat menyeruput lamun
pada ruap aromanya

padahal..
hujan masih rinai bernada
berusaha menghibur dengan mainan angin
basah..

Rabu, 13 Maret 2013

bukan sedang..

: harusnya kuteguk saja dukaluka
atau nelangsa itu..
agar cair larut digulung asam lambung
dan..
pergi menyebar disentuh angin..

tapi..
ia merengekkan pujiannya
mengipuk hasrat tegukku
hingga
dengan sangat terpaksa
kumuntahkan sesegera mungkin

maaf..
aku bukan sedang berduka..
tidak sedang terluka..!

siang 14.14 menit

: pesanku 
ditemui sepinggan badai  dengan awan hitam 
berbumbu petir dan geledek..
padahal 

aku cuma pingin 
menjenguk lembut awan 
di sedingin kabut..!
mengurainya menjadi embun
sebelum ia menjelma hujan..
itu saja

-- tak berlebihan kan, pinginku itu..? --

malam 22.22 menit

: bukankah
tadi pagi telah kuutarakan
pada angin yang melintas di kanopi awan..
aku cuma pingin menjenguk
dan
mengurai kabut
yang turun dari utara
menjadi butiran embun
sebelum ia menjelma hujan..!?

tak sampaikah pesanku, duhai..!?
atau
malah terlewatkan rintik rinainya
tanpa sekalipun tertegur sapa..!?
aih..
'ngkau cuma menggantung senyum,
rupanya..

Selasa, 12 Maret 2013

pagi 7.17 menit

: suatu ketika 
aku pingin menuai kabut turun dari utara
mengurainya jadi butir embun
sebelum ia jatuh menjelma hujan..

seperti pagi menyapa hari ini..
aku cuma pingin.
itu saja..!

Senin, 11 Maret 2013

-- fort of dream --


: mengakulah..
siapa yang tadi malam meretak
menyusupi benteng mimpi yang belum usai kubangun..!?
atau
'ngkau mesti bertanggungjawab
tanpa perlu malu dan ragu
jika tidak,
maka dengan sangat menyesal harus kukatakan
bahwa 'ngkau berhutang sebenteng mimpi..
dan itu akan terus kutagih
kukejari
sampai kau tak berani lagi bermimpi..!

mau..!?

Minggu, 10 Maret 2013

sampaikah salamku..!?

:.. telah sampaikah salamku
duhai..
pengantin qalbu..!?
padahal perahu, kapal.. sampan
getek pun usai kuhalau sejauh mungkin
takkan pernah kuizinkan merapat
apalagi berlabuh di pelabuhan itu
pelabuhan hatiku..!

karena,
kembara lajang serupa biduk kecil
melayar sungai sunyi hidup
kerap disergap gamang
dan rencana manusia dihasut nafsu,
berserpihan di peti kenangan,
sedangkan rencana Allah tetap maha misteri..!

Jumat, 08 Maret 2013

26 Rabi'ul Akhir

: purnama lelap..
rinainya luruh
berlindap semerta dingin mendekap
ugh,
hujan rindu di sini..
saat menuai sunyi tanpa aksara
tanpa kata-kata
mengipuk jiwa di titik nadir..

'ngkau dan aku
ambang terhumbalang direncah jarak menghadang..!

25 Rabi'ul Akhir

: kamis terakhir..
senja ketujuhbelas diiring mentari pucat..
ah,
maafkan..
lagi-lagi lelangut lamunku ngelantur
menyelinapi lamunmu..

-- kali ini tanpa do'a.. --

Sunset Dempo 18.18 WIPG - 23 Rabi'ul Akhir


: senja penat..
menggantung lembayung di sisa hati
awan menyembunyikan senyum matahari di ujung gunung
dan aku..
cuma mau menertawakan
kebodohan nenek sihir
di puber akhirnya..
betapa lucu dan memuakkan..!

Selasa, 05 Maret 2013

-- mes que un amor.. --


: pertemuan ceruk hati
bukan sekedar kerinduan, sayang
atau
tatap penuh harap di kelindan tautan mata
tetapi geletar dan isian dentumnya
lebih dari "sekedar cinta" itu sendiri..
karenanya..
aku cuma pingin jadi lelaki
yang bisa menyimpan sepisunyinya sendiri
sebab bagiku..
cinta bukanlah masalah atau soal matematika dan ilmu pasti,
memiliki atau dimiliki.. saklek
bukan, sayang..

cinta adalah berani pergi
atau
ditinggal pergi..!

literomonia tanpa huruf kapital

: amboi..
jarak terdekat kian jauh
sementara 

satusatu sajakku hangus 
tersangkut logika akalakalan
kita tak lagi bertemusua
taklagi bersapategur bercakap dalam damai
mendendam
dan berhutanglah jiwa pada hampa ruang
bertikaian jejak

aku menakar tiap karut semrawut silam tempias mimpi..
ia takmau datang
bahkan, sekedar membesuk pun enggan..
huh..!

*basengnyo..atawa "rencana buat nulis"

: sebenarannya..
apa yang mau ditulis..!?
semua seperti sudah pernah ditulis
politikus menulis pada track record-nya
negarawan menulisi sejarah diri
rakyat menulis pada bakul nasi yang kian tak berisi
dan penulis sendiri..!?
menulis pada air dan pasir hisap..!

sedangkan rencananya..
untuk apa
aku nulis puisi
sajak syair soneta pantun

apa mau seperti yang kalian inginkan?
aha.. nggak, lah..

tulis saja sendiri, ya kan..!?

-- ngapain juga, aku merangkai kata kalimat bait paragraf
jika sekedar mencatat momen tanpa jejak? --

-- it endeed --

: eh,
mungkin aku memang tak pandai
terlalu naif membaca tandatanda
tapi tolong..
jangan bodohi dan lecehkan kecerdasan emosionalku..
jangan pernah lagi..!
sebab, sekedar kau tau..
pelan dan pasti "rasa itu" punah
diteguk kebohongan bertubi tuba

semoga membusuk terhidu bacin
menjadi humus di tanah hati..
aamiin.

-- ini bukan do'a --

catatan ringan hari ini


: lantaran
aku
melanggar sumpah..
'ngkau
menghadiahi kabut dan hujan
plus bidari cantik
bernama 'rindu'
aish..
sedemikianlah
catatan ringan hari ini
cuma satu pertanyaan
bersisa di ujung hari:

"layakkah
setiaku
'ngkau ganjar
dengan sebilah ngilu..!?"

janji tak pulang..

: awan menceritakan rencana hujan
dia jelaskan segalanya pada kabut
hingga sang hujan jengah cemburu
berlari ke utara 
menemui lanskap mentari
ia basahi rahim bumi berujung sungai hati
dan berjanji 
untuk tak pulang..

Sabtu, 02 Maret 2013

ngedumel dalu..

: eh, bulan..
ngapain kamu nongkrong 

di ujung semenanjung gunung?
senyam-senyum
sendirian lagi..
kamu pikir aku kesepian, hah..!?
kau kira aku tak lihat tarikan bibirmu?
'ngkau keliru kali ini, bulan..
aku bukan sedang kesepian
juga tak sedang diserang demam rindu.. 

sungguh, deh..! 
sumpah.
aku cuma berkhayal 

dan 
tersesat di ruang terhampa..
dimensi paling imaji
yang aku sendiri nggak tau
darimana pintu masuk
dan di mana pintu menuju luar..!

itu saja, ngerti kamu..!?

-- on the secret chamber --

: taukah kau,
sekarang..
bulan peyang tengah bersenyum simpul
berpigura tiang dan kawat listrik..
berselimut dingin
dan aku..
bergelimang cahayanya
binar cuaca..
menegaskan rindu jatuh
bersama bayang wajahmu..
ugh..!