Kamis, 10 November 2016

dialog diam aku dan senja kemarin



: aku dan senja
kemarin riuh berbincang
disaksikan angin
yang memikul debu beterbangan
di bawah bayang awan
sawah
dan
gunung kelabu
terpaku waktu
pada gering kemarau
terhenti pada awal senja
seketika..
sepertiga siang berubah jingga
membelasahku
berdegup
denyar nyeri ngilu
dihumbalang angin lewat
berdenyut
seperti cabikan jarum binarnya
kami bertujuh masing tertegun
terhenti pada buncah diam
mematut tindak
tanpa kesepakatan..

– pinky plane –



: .. dan
telah kutitipkan namamu
pada dinding awan
di kesiur angin
pada palung kawah.. 
kubisikkan 
dengan penuh sayang..
ke telinga gunung
duhai
aku menyayangimu

lantas.. kulipat do’a
menjadi kapal kapalan
merah muda
di cuaca yang aku lupa
apa warna musimnya..
kuterbangkan ia
menuju telingamu ..

– oh ya.. ada seulas kata cinta kububuhkan di sana.. –