Kamis, 10 November 2016

dialog diam aku dan senja kemarin



: aku dan senja
kemarin riuh berbincang
disaksikan angin
yang memikul debu beterbangan
di bawah bayang awan
sawah
dan
gunung kelabu
terpaku waktu
pada gering kemarau
terhenti pada awal senja
seketika..
sepertiga siang berubah jingga
membelasahku
berdegup
denyar nyeri ngilu
dihumbalang angin lewat
berdenyut
seperti cabikan jarum binarnya
kami bertujuh masing tertegun
terhenti pada buncah diam
mematut tindak
tanpa kesepakatan..

– pinky plane –



: .. dan
telah kutitipkan namamu
pada dinding awan
di kesiur angin
pada palung kawah.. 
kubisikkan 
dengan penuh sayang..
ke telinga gunung
duhai
aku menyayangimu

lantas.. kulipat do’a
menjadi kapal kapalan
merah muda
di cuaca yang aku lupa
apa warna musimnya..
kuterbangkan ia
menuju telingamu ..

– oh ya.. ada seulas kata cinta kububuhkan di sana.. –

Rabu, 25 Mei 2016

exception..



: aneh,
semalam aku menyapamu 
dengan nama berbeda..
kita membìncang kenangan
hingga kau menagih janji 
yang 'ngkau ikat sendiri..
lucu, kan..!?

meski cuma selinapan mimpi
'ngkau tak berbeda dalam segala
kecuali sinar mata..!
haha..

– out of range.. –



“.. the memory will fade the time..
as do all things born of misfortune..!”

: .. kali ini
tak kuizinkan ‘ngkau
sedikitpun
memasuki harmoni rindu
bahkan untuk mengetuk
setengahkali pun

tak perlu..!

jeda tanpa ritmis



: kumatangkan rindu
pada deret bangku panjang
dan riak sungai ingatan
di senarai dedaun jatuh
memeluk tanah berhumus
para pecinta..
mengubur diri
bersama ratusan lirik prosa
rerumputan menyenandung puisi
melantun sajak
dialog puja puji
menggambar lukisi
satu per satu rasa
tanpa jeda
sekedar mengeja satu nama
namamu..