: rimbun kabut
menjelaga
merajai setiap
lereng dan landaian
menceruk
serupa alfabet tanpa makna
seperti
pula namamu
yang
pernah tertulis pada hampar pasir
dihapus
derai ombak pantai laut selatan..
meyakinkan
pikiranku
bahwa;
‘ngkau
sebenarnya tak pernah ada..!
tetapi,
yang
kurasakan kemudian..
hidup
seperti merenda hari
di
ruang curam..
semua
tak berarti
sekarang..
datanglah
engkau bersama angin
agar
dapat kurasakan kasihmu..
atau
tidak
sama sekali..!
(Kolaborasi
Dialog Puitik dengan Ahmad Zavid Zavid Zavid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar