inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Rabu, 30 November 2011
para-para
meledak di pertigaan steiger lampu berhambur pijarnya mampet pecah dalam rencah seseorang gamang di atas kepalanya para-para miring tak sinkron hilang keseimbangan rebah gemerubuk meninggalkan debu mengepul tanpa pertanyaan terbilang luka sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar