inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Selasa, 15 Januari 2013
Kabut Kampung IV
: dingin diam-diam melipir
di tiap pori-pori ia berceloteh menceritakan tiap desau angin basah tiap rintik kabut jatuh semua memoar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar