: de javu..
seperti selalu aku terbunuh
ketika berdiri menatap pigura
di kokoh dinding ruang batin
kosong pandang
-- yang kutau pernah begitu terisi --
dulu..
selembar potret keluarga
diapit dua perempuan terkasih
dalam wajah bening
senyum indah
dengan jiwa paling ramah
memaku tatap untuk menyimak penuh
dan,
itu sekarang..
tertinggal abu di tepi kenangan
ough..
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar