inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
: pada awalnya seperti tak pernah ada kesepian itu menipuku mentah-mentah menarik-narik selimut hangatku untuk belajar mencicip dingin yang merayap datang
-- kuakui, tak pernah kunikmati dingin mengharumbeku --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar