inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
(kusetubuhi malam seakan tiba di ujung tikungan lurus pekat meluruh di bias cahaya jiwa kau menarikan lidah bersungut bersengat..! aku menyanyikan lagu api membakar hasrat hasrat kita setelah itu pudar sisa sesadar waktu serupa saat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar