inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Minggu, 12 Februari 2012
penjalang pulang
: hebatnya sengilu luka meski tak nanah tetap nyeri bertalu.. serupa aksioma sisi dadu biasa disebut rindu..! duuhh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar