Minggu, 26 Februari 2012

dongeng tentang waktu...


: linear
seperti lubang cacing
tak terdeteksi
liar tak terjinakkan
hingga..
bagi para pesakitan
dia adalah musuh
yang mereka tipu saban hari
dengan harapan
namun disana
di balik jeruji yang dingin
waktu menjadi paduka raja
tak pernah terkalahkan.

bagi para petani.
waktu menjadi tiran
padanya mereka tunduk patuh
kapan menanam
kapan menyiram
dan
kapan memanen
adalah titah
dari sang waktu yang sombong
tak bisa diajak berunding
mana mempan disogok

bagi yang tengah jatuh cinta
dia mengisi relung dada mereka
dengan kegembiraan
sekaligus kecemasan
karena
teristimewa untuk cinta
menjelma menjadi jerat
semakin cinta melekat
semakin kuat cinta mengerat
jika cinta itu telah menukik
jerat itu kian mencekik

sementara bagiku..
waktu merupakan;
hal terpelik
mendebarkan
bergerinjal
tanpa terhitung
menerbitkan tanya paling klasik
"apakah
esok masih ada harap
untuk dijabat?
akankah esok
ia 'kan menanti
dengan serumpun rindu?"


(Sajak Kolaborasi dengan Are di Batas Senja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar