inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Minggu, 16 Oktober 2011
telat..
"sepertinya akan selalu sia-sia meski 'ngkau pernah katakan tak ada yang sia-sia sebab meski tak terhitung dan teramat indah tapi tetapsaja sajak tak bisa dibelanjakan apalagi bikin kenyang, kan?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar