inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Rabu, 05 Oktober 2011
Re-famplet
: sungguhku tak dapat berdiam-dekam di atas pusara tanah airmata
--yg semestinya bertabur benih kebaikan masa depan-- ... bukan tanahair hina berkumur nestapanista berdahak duka bukan pula tanahair para durjana... tapi... "apa yg kubisa selain bermain kata..!?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar