inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Minggu, 30 Oktober 2011
komposisi hujan di tiang jauh (prolog november)
: retaknya mengguyur sendu, memang menganak sungai di gigir batu lalu biarkan mengarung lingkar halaman hati mungkin sedikit sumbang irama tak terputus membekas sedimen kulit biarlah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar