inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Selasa, 18 Oktober 2011
introducing 3
: parak* lah, teriakmu di tengah riuhan badai berjejal mimpi di selipan harap tetapi semakin pangling saja jarak pandangku kian silam berceruk pula mata jadinya jauhlah padanan kata di awal sana pudar makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar