tenang bulan terang tiga-perempat
menggantung awang-awang
tepat di ubun-ubun
ia mencerna segala makna
semua debar
meneriakkan takbir dan tahmid
tetapi berbisik lembut
di telinga batinku
"..kembalilah hening,
menjadilah bening..!"
-- dan.. aku terdiam, menelisik bisik sang rembulan.. --
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar