: mimpi itu
melayangkan jiwa
membungkam bibir
coba rekatkan dirimu
yang tak terjamah
dan
dalam mimpi itu kutemukan
setengah hatiku
pernah jatuh
di tamanmu
berserak
ditemani embun
yang juga menceritakan
mimpinya
hingga terjelang fajar
andaikan
aku membenci malam
takkan lagi kutemukan
dirimu dalam lelap
untuk
menghangatkan mimpi
yang dingin
dan
bilakah membenci pagi
takkan lagi dapat kukhayalkan
hangatnya bibirmu
kala menyampaikan kecupan di kening
ah,
betapa hampa
tak tahu lagi mauku
bilamana 'ngkau tiada
di samping bahuku
menemani rindu
di pelupuk mimpi
mimpi kita..?
(Sajak Kolaborasi dengan Delima de Wilde Sri)
melayangkan jiwa
membungkam bibir
coba rekatkan dirimu
yang tak terjamah
dan
dalam mimpi itu kutemukan
setengah hatiku
pernah jatuh
di tamanmu
berserak
ditemani embun
yang juga menceritakan
mimpinya
hingga terjelang fajar
andaikan
aku membenci malam
takkan lagi kutemukan
dirimu dalam lelap
untuk
menghangatkan mimpi
yang dingin
dan
bilakah membenci pagi
takkan lagi dapat kukhayalkan
hangatnya bibirmu
kala menyampaikan kecupan di kening
ah,
betapa hampa
tak tahu lagi mauku
bilamana 'ngkau tiada
di samping bahuku
menemani rindu
di pelupuk mimpi
mimpi kita..?
(Sajak Kolaborasi dengan Delima de Wilde Sri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar