: begitu banyak kesakitan dimamah sunyi malam
terus menerus sesepi hati
menanti kecuali fakta
bahwa aku tak dapat melihatmu - lagi -
tingginya langit mimpi
menentang jauhkan lamun
bahwa ‘ngkau tak di sini
bintang enggan mengerling
sama seperti malammalam sebelumnya
bulan seiris memicing di sebalik mendung
tanpa kata
berbaur dengan jalang imaji
ah,
jika saja tak 'ngkau biarkan mengenal cinta
seperti desau angin hembuskan dingin
dipersona non-gratakan
"bodohnya aku..!"
-- menyerapahi diri --
rencah rasa menari tangis melihat langit
pecah dalam ribuan kembang
bunganya menebar sangit
tanpa kata, dinding api menemukanku
hangus terabu
(Sajak Kolaborasi dengan Dwi Andari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar