inilah sajakku, sayang… sajak seseorang yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? (rememory – Efvhan Fajrullah)
Jumat, 20 Januari 2012
-- J'aurais.. --
: tanpa bicara.. ia datang
dan
tanpa aba-aba.. dia pergi
maka.. tertinggallah daun hati
menggelepar seperti demam
di titik tertinggi derajat
duh..
... sebelum semua mungkin
harus kulakukan adalah
menanggung mahasakit
paling tergetas
untuk sementara waktu
karena
pada akhirnya yang tersisa
hanya
bekas luka berguratan
di sepanjang memoar berjalan
ugh..
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar