: ..
bahkan tali gantungan
pun telah 'ngkau jeratkan
pada mawar merahku
maka,
kukatakan padamu..
adalah kekeliruan besar
jika tanpa aba-aba buyarkan harapmimpi
salah pula
misal tak berlaku adil
tak benar
cara perlakukan niat tulus
tetapi semua telah tergaris, tegas
dan 'ngkau memilih
titik terjauh langkah
tanpa menoleh..
-- apalagi.. yang belum 'ngkau retakkaramkan.. hah..!? --
inilah sajakku, sayang… sajak seseorang yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? (rememory – Efvhan Fajrullah)
Kamis, 28 Februari 2013
Rabu, 27 Februari 2013
rencana kencan kutukan..!
: taukah kau..
tadi rembulan penuh berbisik dan memelukku
ia menceritakan pertemuannya dengan mentari fajar nanti
betapa benderang matanya bersinar
betapa menggetarkan rindu yang ia sampaikan
sementara..
senja tadi mentari merah meneriakiku
tanpa malumalu
dia tuturkan rencana perjuampaan
dengan rembulan penuh
subuh kelak
betapa garang ceracaunya menembus telinga
betapa mengharukan kangen yang ia bebani
aish..
sungguh,
mana pernah kusanggup
mencomblang sepasang kekasih
yang tak pernah sua di suatu kencan..
begitu pun yang ingin kusampaikan padamu,
duhai..
karena,
'ngkaulah rembulan penuh
dan
aku mentari senja
kita
takkan pernah jadi sepasang kekasih
sebab,
kencan kita
adalah kencan terkutuk..!
maaf..
tadi rembulan penuh berbisik dan memelukku
ia menceritakan pertemuannya dengan mentari fajar nanti
betapa benderang matanya bersinar
betapa menggetarkan rindu yang ia sampaikan
sementara..
senja tadi mentari merah meneriakiku
tanpa malumalu
dia tuturkan rencana perjuampaan
dengan rembulan penuh
subuh kelak
betapa garang ceracaunya menembus telinga
betapa mengharukan kangen yang ia bebani
aish..
sungguh,
mana pernah kusanggup
mencomblang sepasang kekasih
yang tak pernah sua di suatu kencan..
begitu pun yang ingin kusampaikan padamu,
duhai..
karena,
'ngkaulah rembulan penuh
dan
aku mentari senja
kita
takkan pernah jadi sepasang kekasih
sebab,
kencan kita
adalah kencan terkutuk..!
maaf..
Selasa, 26 Februari 2013
tambat sampan terjelang maghrib
: sampan siapakah
tengah tertambat sendirian
pada maghrib terjelang..!?
perahu itukah yang meninggalkan senja tadi..!?
hm,
sungai diam
telaga membisu
danau menjawab lirih..
"bukan siapa-siapa..
tak apa-apa..
biar gelombang dan arus air memandunya..!"
aku tercenung..
tengah tertambat sendirian
pada maghrib terjelang..!?
perahu itukah yang meninggalkan senja tadi..!?
hm,
sungai diam
telaga membisu
danau menjawab lirih..
"bukan siapa-siapa..
tak apa-apa..
biar gelombang dan arus air memandunya..!"
aku tercenung..
Cinta jatuh Aku..!!
: sejak sapamu
ada yang bertumbuh
menjalar
mengakar kuat di hati meresahkan,
sekaligus menentramkan
mengacak-acak rasa
tapi tak terpungkiri indahnya
tuan,
santunmu memikat
aku terpikat..
nah,
kujatuhi cinta dengan segala resiko...!
-- mimpi, ternyata --
tidur lagi, ah..!
Uahh...
( Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
ada yang bertumbuh
menjalar
mengakar kuat di hati meresahkan,
sekaligus menentramkan
mengacak-acak rasa
tapi tak terpungkiri indahnya
tuan,
santunmu memikat
aku terpikat..
nah,
kujatuhi cinta dengan segala resiko...!
-- mimpi, ternyata --
tidur lagi, ah..!
Uahh...
( Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
bara dingin menjebak rindu
"fuuiihh...
bara dingin anginmu yang kerap menjebak rinduku..!"
nah..
dinding angin diterpa rindu bertalu..
pada beku dingin membara
ah..
aku masih bersendawa awan dan kabut..
merencanakan medusin
dari mimpi masalalu..!
semoga..
bara dingin anginmu yang kerap menjebak rinduku..!"
nah..
dinding angin diterpa rindu bertalu..
pada beku dingin membara
ah..
aku masih bersendawa awan dan kabut..
merencanakan medusin
dari mimpi masalalu..!
semoga..
-- 13 Rabi'ul Akhir --
: purnama dibekap malam
perciknya luruh di semenanjung harap
tenggelam bersama fajar
menjelmalah musim sunyi
tapi,
gerhana memamah rembulan hatiku
tadaburku lelap dikunyah sepi
lalu, dengan santun leluka mencumbu
"sedemikianlah, bisiknya..
luka kulit
kan sembuh
meski berlebam daging..
luka qalbu
jika saja sembuh..
tetap kan mengucur darah.."
dan..
'ngkau runtuh dalam angkuhmu
aku medusin
dengan sebelah kepala terbelah..!
perciknya luruh di semenanjung harap
tenggelam bersama fajar
menjelmalah musim sunyi
tapi,
gerhana memamah rembulan hatiku
tadaburku lelap dikunyah sepi
lalu, dengan santun leluka mencumbu
"sedemikianlah, bisiknya..
luka kulit
kan sembuh
meski berlebam daging..
luka qalbu
jika saja sembuh..
tetap kan mengucur darah.."
dan..
'ngkau runtuh dalam angkuhmu
aku medusin
dengan sebelah kepala terbelah..!
Senin, 25 Februari 2013
Minggu, 24 Februari 2013
-- 12 Rabi'ul Akhir --
: langut merindu rembulan penuh
dan..
kunikahi malam berdiang dingin
dengan emas kawin sepotong sinar purnama
bersepuh keemasan..!
-- jangan pula 'ngkau cemburu duhai penantian..! --
dan..
kunikahi malam berdiang dingin
dengan emas kawin sepotong sinar purnama
bersepuh keemasan..!
-- jangan pula 'ngkau cemburu duhai penantian..! --
Sabtu, 23 Februari 2013
Sabtu Pagi dan Sebatang Sigaret
: asapnya pun bertemu dingin kabut
mereka bercumbu-gumul
dalam riuh kesenyapan pagi
berkelindan pada angin yang melintas diam-diam
mereka saling jatuh cinta..
tapi takkan pernah bisa sama bersemayam
karena,
cuma bertemu di 1 kesempatan
sesaat setelah sebatang sigaretku terbakar
pada sabtu pagi ini..
setelahnya, adalah kesiur angin yang kecewa
karena telah gagal mencomblang
hehe..
-- aku tersenyum getir, dalam hati.. --
mereka bercumbu-gumul
dalam riuh kesenyapan pagi
berkelindan pada angin yang melintas diam-diam
mereka saling jatuh cinta..
tapi takkan pernah bisa sama bersemayam
karena,
cuma bertemu di 1 kesempatan
sesaat setelah sebatang sigaretku terbakar
pada sabtu pagi ini..
setelahnya, adalah kesiur angin yang kecewa
karena telah gagal mencomblang
hehe..
-- aku tersenyum getir, dalam hati.. --
Jumat, 22 Februari 2013
memburu senja..
: sayang..
terlalu banyak senja
dari serpih pantai dan laut..
aku masih pingin memburu senja
dari puncak gunung-gemunung..
menikmatinya
hingga
angin dingin cemburu..
ugh..!
malam di seiris hati..
: sunyi memagut gumul-bertaut
senyap ini begitu merdu bersentakan
ketika gunung bertepi malam
berujung tanpa liukan kabut
seperti malam berterang bintang
benderang rembulan peyang
hanya selintas
kerlip-kedipnya
bertala-talu..!
dan
malam bertengger sejenak,
tanpa aba-aba..
aku menatap tarian rembulan
di bias gemawan..
siapa yang menyapa bayang malam ini?
menipunya
dengan hisapan asap tembakau
dan
memenjarakannya di dalam paru-paru..!
siluet malam tanpa huruf kapital..
ya,
di dalam kesendirian itu.. ada keindahan..
mereka tak pernah bertengkar..
apalagi saling berbunuhan..!
hingga kelak menjumpai fajar..
-- aku dan malam, tak pernah bertengkar..
tentang siapa yang harus duluan menemui pagi.. --
00.11 WIPA
senyap ini begitu merdu bersentakan
ketika gunung bertepi malam
berujung tanpa liukan kabut
seperti malam berterang bintang
benderang rembulan peyang
hanya selintas
kerlip-kedipnya
bertala-talu..!
dan
malam bertengger sejenak,
tanpa aba-aba..
aku menatap tarian rembulan
di bias gemawan..
siapa yang menyapa bayang malam ini?
menipunya
dengan hisapan asap tembakau
dan
memenjarakannya di dalam paru-paru..!
siluet malam tanpa huruf kapital..
ya,
di dalam kesendirian itu.. ada keindahan..
mereka tak pernah bertengkar..
apalagi saling berbunuhan..!
hingga kelak menjumpai fajar..
-- aku dan malam, tak pernah bertengkar..
tentang siapa yang harus duluan menemui pagi.. --
00.11 WIPA
Kamis, 21 Februari 2013
kecuali, kamu..!
: jika saja
air mata dapat membangun
sebuah tangga
dan segala kenangan
merupakan jalurnya
aku akan melangkah
langsung ke surga
untuk membawamu
"kembali pulang"
tak ada kata-kata perpisahan
yang terucap
tidak ada waktu
sekedar mengucap
"selamat tinggal..!"
hatiku masih larut-pedih
dalam kesedihan
dan airmata
mengalir diam-diam...
tak ada seorangpun yang tau
apa artinya kehilanganmu...
-- kecuali kamu..! --
air mata dapat membangun
sebuah tangga
dan segala kenangan
merupakan jalurnya
aku akan melangkah
langsung ke surga
untuk membawamu
"kembali pulang"
tak ada kata-kata perpisahan
yang terucap
tidak ada waktu
sekedar mengucap
"selamat tinggal..!"
hatiku masih larut-pedih
dalam kesedihan
dan airmata
mengalir diam-diam...
tak ada seorangpun yang tau
apa artinya kehilanganmu...
-- kecuali kamu..! --
Rabu, 20 Februari 2013
not remind..!!
: sudah kubilang...
aku takkan pernah jadi malaikat hatimu..!
aku cuma seorang laki-laki kurang ajar
yang bersiap meninggalkan
semua kenangan tentangmu
tentang kita
-- jika ada.. --
dari ingatan sekecil debu
memori sebesar upil
kenangan ter-menyakitkan..
hingga memoar paling indah membuncah
itu saja, ah..!
ntar malah aku jadi me-remind lagi, dong..!
aku takkan pernah jadi malaikat hatimu..!
aku cuma seorang laki-laki kurang ajar
yang bersiap meninggalkan
semua kenangan tentangmu
tentang kita
-- jika ada.. --
dari ingatan sekecil debu
memori sebesar upil
kenangan ter-menyakitkan..
hingga memoar paling indah membuncah
itu saja, ah..!
ntar malah aku jadi me-remind lagi, dong..!
8 Rabi'ul Akhir
: bulan sepotong dipeluk rindu
dibesuk lara binar cuaca
sejengkal
di ujung mahligai kabut
ugh..
takkan pernah jadi "segala yang terbaik"
duhai..
jika ternyata
jalan tersusur berbeda arahtuju
hingga
setia tanpa batas
kasih tak berhingga pun
cuma sia-sia..!!
'ngkau takkan sudi menitikkan airmata
apalagi menuai tangis untukku, kan..!?
toh, apa peduliku..
dibesuk lara binar cuaca
sejengkal
di ujung mahligai kabut
ugh..
takkan pernah jadi "segala yang terbaik"
duhai..
jika ternyata
jalan tersusur berbeda arahtuju
hingga
setia tanpa batas
kasih tak berhingga pun
cuma sia-sia..!!
'ngkau takkan sudi menitikkan airmata
apalagi menuai tangis untukku, kan..!?
toh, apa peduliku..
terkecuali..
: aneh,
semalam aku menyapamu
semalam aku menyapamu
dengan nama berbeda..
kita membìncang kenangan
hingga kau menagih janji
kita membìncang kenangan
hingga kau menagih janji
yang 'ngkau ikat sendiri..
lucu, kan..!?
meski cuma selinapan mimpi
'ngkau tak berbeda dalam segala
kecuali sinar mata..!
haha..
lucu, kan..!?
meski cuma selinapan mimpi
'ngkau tak berbeda dalam segala
kecuali sinar mata..!
haha..
Selasa, 19 Februari 2013
Skak Mat = Checkmate
: sekedar 'ngkau tau..
percuma pelarianmu ke segala mau
karena
semua jejakmu pun telah dihapus musim penghujan
yang mengintai tak diam
ia seret rekam jejak itu sejauh bentang stepa
sepanjang kecipak padang lumpur
seluas debu gurun pasir
setinggi puncak gununggemumung
sedalam ordo palungan samudera..
bukankah, sejauh sembunyi
tetap saja serupa pelarian?
dan..
aku yakini,
itu sesuatu yang sia-sia..
percuma
katamu,
biarkan terhapus..
jadikan masalalu..!?
kataku..
tak perlu masalalu,
jadikan masabodoh..!!
percuma pelarianmu ke segala mau
karena
semua jejakmu pun telah dihapus musim penghujan
yang mengintai tak diam
ia seret rekam jejak itu sejauh bentang stepa
sepanjang kecipak padang lumpur
seluas debu gurun pasir
setinggi puncak gununggemumung
sedalam ordo palungan samudera..
bukankah, sejauh sembunyi
tetap saja serupa pelarian?
dan..
aku yakini,
itu sesuatu yang sia-sia..
percuma
katamu,
biarkan terhapus..
jadikan masalalu..!?
kataku..
tak perlu masalalu,
jadikan masabodoh..!!
Minggu, 17 Februari 2013
Ngantuk tak pernah Menipu..!
: akhirnya..
perjuangan untuk tidur
tercapai juga
meski telah kuperjuangkan
detik-detik kemerdekaan mata
molotov kantuk bergedebum
berkali-kali
di pelupuk
menegaskan kesuperioran-nya..!
ia serukan slogan membabi-buta
"Ngantuk tak pernah Menipu..!"
perjuangan untuk tidur
tercapai juga
meski telah kuperjuangkan
detik-detik kemerdekaan mata
molotov kantuk bergedebum
berkali-kali
di pelupuk
menegaskan kesuperioran-nya..!
ia serukan slogan membabi-buta
"Ngantuk tak pernah Menipu..!"
berapa cangkir dzikir..!?
: baru berapa cangkir dzikir saja kuseruput
usai fajar di tengah riuhan rinai hujan ini kali..?
kerap masih dihasut rindang dingin
serupa eolit dalam genggaman..
tak pernah mau mengeram
melenting takmau padam
argh..
kian susut saja sampan hati
kisut
dan benam-tenggelam di sungai rindu
mulai dari haluan..
lalu berderak di dinding, pecah terbelah
tertinggal sauh..
usai fajar di tengah riuhan rinai hujan ini kali..?
kerap masih dihasut rindang dingin
serupa eolit dalam genggaman..
tak pernah mau mengeram
melenting takmau padam
argh..
kian susut saja sampan hati
kisut
dan benam-tenggelam di sungai rindu
mulai dari haluan..
lalu berderak di dinding, pecah terbelah
tertinggal sauh..
kita = seutas kenangan
silent day
: ini kali..
tak ada kesiur angin
rinai hujan
atau deru kabut
sunyi mengambang
cuma awan bersisik biru langit
menggantung senyap
ia menyembunyikan matahari di separuh edarnya
dingin menggoda untuk berdiang dalam dekap manisnya
ia lambaikan jemari
rambat mengelus
mencumbu diam terlara..
aku masih dirayu senyumku sendiri
menarik-narik sudut bibir berkait-taut
untuk tenang yang senyap
untuk diam yang sunyi
aku menolak tersenyum pada hari ini..
ya,
untuk kali ini saja..!
Jumat, 15 Februari 2013
Rendezvous Khayali
: malam tak habis-habis
dicengkeram rindu
mensiuli rembulan hampir penuh
cerita makin berlanjut
hingga embun datang
menyerukan bening
pada tiap helai daun hati
ah,
kalau saja..
dicengkeram rindu
mensiuli rembulan hampir penuh
cerita makin berlanjut
hingga embun datang
menyerukan bening
pada tiap helai daun hati
ah,
kalau saja..
aku hari ini di dimensi rindu..
: tubuh
menarikan liukan
otak
hati
jiwa
bersandar di senyala lampu
terbentur pada dinding kacanya
ahh..
tiba-tiba sebayang menyergap
merindu senyummu
lain tidak..!
dan.. sebeningnya
aku cuma pingin kamu tau
kalo aku rindu kamu
titik
menarikan liukan
otak
hati
jiwa
bersandar di senyala lampu
terbentur pada dinding kacanya
ahh..
tiba-tiba sebayang menyergap
merindu senyummu
lain tidak..!
dan.. sebeningnya
aku cuma pingin kamu tau
kalo aku rindu kamu
titik
catatan (bukan) gayau
contra egalite
dan setiap orang memiliki sejarah masing-masing..!
adakala
sejarah kita bersentuhan
beriring,
bersinggungan
atau
bergesek
pada suatu garis
meski tak linear..
tetapi karena tiap sejarah
memiliki pengawasnya masing-masing
maka,
dengan sangat menyesal kuutarakan padamu
bahwa;
sejarahku.. bukan sejarahmu..!
-- silakan bikin sendiri sejarah masing-masing..! --
Rabu, 13 Februari 2013
sajak penjalang awan..!
: kusasar
halimun yang menerpa dingin
pada bebatuan cadas qalbumu..! penat-letih dan segalau pedih
kuringkas dalam tenang yang hening
barangkali itu belum sepadan..!?
seketika terbias kilas memoar
membunuh rindu yang menapak jejaknya
hingga harus kutentang
gemuruh badai
dan kelabu kabut dinihari
untuk sekedar menatap
rentang miopimu
sefajar waktu berdiang badai
aku menanti awan turun
di setebing hampa
deru dingin menampar dinding angin.
taukah kamu
berapa banyak do'a yang khusyuk
untuk bisa berada di atas awan..!?
kamu tidak akan tau.!
karena itu aku memperjuangkannya..
siapapun dia
yang menemaniku
disaat aku mendaki
bukan ia yang menungguku
di puncak
dan.. kelak,
kuulang lagi..
membasuh segala percik kenangan
di mata air kasihmu.
-- jadi, 'ngkau tak usah tau, bagaimana nyeriku..
ketika tanpa kumau siluet wajahmu menjajah ingatanku..!
ugh.. --
Kolaborasi Sajak Dengan Melky Anugraha dan Salman Alfarisy Anwar
halimun yang menerpa dingin
pada bebatuan cadas qalbumu..! penat-letih dan segalau pedih
kuringkas dalam tenang yang hening
barangkali itu belum sepadan..!?
seketika terbias kilas memoar
membunuh rindu yang menapak jejaknya
hingga harus kutentang
gemuruh badai
dan kelabu kabut dinihari
untuk sekedar menatap
rentang miopimu
sefajar waktu berdiang badai
aku menanti awan turun
di setebing hampa
deru dingin menampar dinding angin.
taukah kamu
berapa banyak do'a yang khusyuk
untuk bisa berada di atas awan..!?
kamu tidak akan tau.!
karena itu aku memperjuangkannya..
siapapun dia
yang menemaniku
disaat aku mendaki
bukan ia yang menungguku
di puncak
dan.. kelak,
kuulang lagi..
membasuh segala percik kenangan
di mata air kasihmu.
-- jadi, 'ngkau tak usah tau, bagaimana nyeriku..
ketika tanpa kumau siluet wajahmu menjajah ingatanku..!
ugh.. --
Kolaborasi Sajak Dengan Melky Anugraha dan Salman Alfarisy Anwar
Narciscus tanpa Complex
: tebing hampa
deru dingin
menampar dinding angin...!
kusasar halimun yang menerpa dingin
pada bebatuan cadas qalbumu..!
'ngkau tak usah tau, bagaimana nyeriku..
ketika tanpa kumau
siluet wajahmu menjajah ingatanku..!
ugh..
deru dingin
menampar dinding angin...!
kusasar halimun yang menerpa dingin
pada bebatuan cadas qalbumu..!
'ngkau tak usah tau, bagaimana nyeriku..
ketika tanpa kumau
siluet wajahmu menjajah ingatanku..!
ugh..
Selasa, 12 Februari 2013
epilog absurdis;... (tak berulang)
: kita sepasang
bisu terhadang dogma..
aku terjajar, terdiam di sudut kehampaan.
bukankah cinta itu adalah pelangi
penuh warna
senja dengan semburat jingga sempurna
hingga nila mengungu?
tapi
mengapa dalam dekapan kami
cuma 2 warna sama
hitam,
dan kelam
'ngkau runtuh dalam angkuhmu
menggumambisik seperti angin senja itu
aku terjajar,
terjatuh ditampar kenyataan
telah begitu mahal harga terbayar
untuk tak jadi munafik
seperti sekarang
entah berapa lagi terhutang
agar tetap bersama menjaga rasa
'ngkau tak paham muslihat pikiranmu
logika
retorika tanpa hati
tanpa nurani..
hingga harus terus mencari-cari
apa yang mau dibakar..!
aku dan 'ngkau terjajar,
bersimpuh dalam ketakberdayaan
Tuhan,
akankah kami sanggup melunasinya
harga dari sebuah “perbedaan”
kita sepasang
terjebak elipsis kegamangan
tertelan aturan norma
dan keangkuhan
ya, kita sepasang..
saling berjalan memunggungi malam
merapal kalimat sakti berulang-ulang..
"denganku adalah: kenangan bodoh yang manis..!?"
Sajak Kolaborasi dengan Dwi Andari
bisu terhadang dogma..
aku terjajar, terdiam di sudut kehampaan.
bukankah cinta itu adalah pelangi
penuh warna
senja dengan semburat jingga sempurna
hingga nila mengungu?
tapi
mengapa dalam dekapan kami
cuma 2 warna sama
hitam,
dan kelam
'ngkau runtuh dalam angkuhmu
menggumambisik seperti angin senja itu
aku terjajar,
terjatuh ditampar kenyataan
telah begitu mahal harga terbayar
untuk tak jadi munafik
seperti sekarang
entah berapa lagi terhutang
agar tetap bersama menjaga rasa
'ngkau tak paham muslihat pikiranmu
logika
retorika tanpa hati
tanpa nurani..
hingga harus terus mencari-cari
apa yang mau dibakar..!
aku dan 'ngkau terjajar,
bersimpuh dalam ketakberdayaan
Tuhan,
akankah kami sanggup melunasinya
harga dari sebuah “perbedaan”
kita sepasang
terjebak elipsis kegamangan
tertelan aturan norma
dan keangkuhan
ya, kita sepasang..
saling berjalan memunggungi malam
merapal kalimat sakti berulang-ulang..
"denganku adalah: kenangan bodoh yang manis..!?"
Sajak Kolaborasi dengan Dwi Andari
semuladari..
"mungkin,
aku memang membutuhkanmu
tapi.. maaf saja..
jangan pernah merasa
bahwa 'ngkau yang paling kubutuhkan..!"
: paling tidak
telah berkurang beberapa tanyaan
yang membeban menyembilu
biar keluar dari akar dada
silakan bermetamorfosis
mau jadi apa saja
terserah..
toh,
telah usai semua catatan
jurnal
atau apalah namanya
seperti semuladari 'ngkau ingin..
aku memang membutuhkanmu
tapi.. maaf saja..
jangan pernah merasa
bahwa 'ngkau yang paling kubutuhkan..!"
: paling tidak
telah berkurang beberapa tanyaan
yang membeban menyembilu
biar keluar dari akar dada
silakan bermetamorfosis
mau jadi apa saja
terserah..
toh,
telah usai semua catatan
jurnal
atau apalah namanya
seperti semuladari 'ngkau ingin..
Senin, 11 Februari 2013
tersulit..
: rupanya..
bagiku,
bagian tersulit dari sebuah pendakian
ternyata
bukanlah trek terjal 80 - 110 derajat
atau
tebing curam bergelayut akar..
melainkan..
"mendaki palung hatimu.. duhai..!"
ugh..
bagiku,
bagian tersulit dari sebuah pendakian
ternyata
bukanlah trek terjal 80 - 110 derajat
atau
tebing curam bergelayut akar..
melainkan..
"mendaki palung hatimu.. duhai..!"
ugh..
diskualifikasi alih dimensi
: selalu saja dimensi jarak terentang-bentang
gilirbergiring tak jenak berhenti
aku dipicu rindu pada ritme paling palung
dan 'ngkau mendìami cangkangnya
damai teduh tak beringgak..
aish..
kita terasing pengap suara
alih dimensi terancam diskualifikasi..!
haha..
gilirbergiring tak jenak berhenti
aku dipicu rindu pada ritme paling palung
dan 'ngkau mendìami cangkangnya
damai teduh tak beringgak..
aish..
kita terasing pengap suara
alih dimensi terancam diskualifikasi..!
haha..
Sunrise Dempo 26 Januari '13
: ..dan seperti wajah mentari fajar itu
halimun pun jatuh
di meja selembah
mencipta irama hening
siluet senyum tirusmu
tiris di ujung kanopi awan..
aku masih setia
mengeja irama hujan
pada tiap titikrintiknya...
mencoba melukis jiwamu
pada kanvas bening
niatku..
belum jua sempat tersimpul..
aih,
'ngkau di mana, duhai..!?
halimun pun jatuh
di meja selembah
mencipta irama hening
siluet senyum tirusmu
tiris di ujung kanopi awan..
aku masih setia
mengeja irama hujan
pada tiap titikrintiknya...
mencoba melukis jiwamu
pada kanvas bening
niatku..
belum jua sempat tersimpul..
aih,
'ngkau di mana, duhai..!?
Minggu, 10 Februari 2013
redemption part
grafiti dinding angin
: kuejatulis namamu pada dinding angin
dibelainya deret alismata namamu itu
dengan tiupan termesra, duhai..
dia hembus satu persatu
huruf demi hurufnya
hingga meluruh
surut pias
aku tergial mabuk sempurna
grafiti merupa namamu lepuh lesi
moksa dari jajar dindingan..
lenyap bertabur ke entah arah..!
dibelainya deret alismata namamu itu
dengan tiupan termesra, duhai..
dia hembus satu persatu
huruf demi hurufnya
hingga meluruh
surut pias
aku tergial mabuk sempurna
grafiti merupa namamu lepuh lesi
moksa dari jajar dindingan..
lenyap bertabur ke entah arah..!
interuptus..
menagih laba rindu
Jumat, 08 Februari 2013
prosesi mitos sysiphus
"beberapa hal dalam kehidupan ini mudah dilakukan..!"
Lelaki itu berpikir, jatuh pada kematian.
-- Requiem Pendaki Gunung -- (G.S. Evans)
: ...esok-esok
tolong ingatkan aku (lagi)
bahwasanya
tak ada puncak gunung yang tak terdaki..!
tiada dingin tak terhangati
tak ada kabut yang bertempias abadi
semua cuma prosesi
menuju titikbalik
memaknai hidup masing-masing
selayak Sisyphus berulang-ulangkali
-- bukankah
perjuangan itu sendiri sudah cukup
untuk mengisi hati manusia..
harusnya
bayangkan saja bahwa Sisyphus berbahagia.. --
Lelaki itu berpikir, jatuh pada kematian.
-- Requiem Pendaki Gunung -- (G.S. Evans)
: ...esok-esok
tolong ingatkan aku (lagi)
bahwasanya
tak ada puncak gunung yang tak terdaki..!
tiada dingin tak terhangati
tak ada kabut yang bertempias abadi
semua cuma prosesi
menuju titikbalik
memaknai hidup masing-masing
selayak Sisyphus berulang-ulangkali
-- bukankah
perjuangan itu sendiri sudah cukup
untuk mengisi hati manusia..
harusnya
bayangkan saja bahwa Sisyphus berbahagia.. --
Kamis, 07 Februari 2013
alibi rindu
: aku kemarin..
bersendawa tak habis-habis
kontraksi isi perut
angin basi menujah
di tiap pori-pori
aku hari ini..
bersin terbangkis-bangkis
alergi menjangkit polip
menusuki bulu-bului hidung
debu bacin menjelujur
di segala hulu nafas
-- bayangmu memercikkan bungkalan bara rindu..
ngkau tau..!? --
bersendawa tak habis-habis
kontraksi isi perut
angin basi menujah
di tiap pori-pori
aku hari ini..
bersin terbangkis-bangkis
alergi menjangkit polip
menusuki bulu-bului hidung
debu bacin menjelujur
di segala hulu nafas
-- bayangmu memercikkan bungkalan bara rindu..
ngkau tau..!? --
Rabu, 06 Februari 2013
repetisi harap..
: aish..
bulan tenggelam
dipeluk lanskap kelam
ngingatkanku
sekilas tirus senyum membayang..mu
..yah,
kutepis
membubung-layang biasnya
biar karam
di rindang kenangan..
lenyap
di riap harap..!
supaya tak terusik mimpi
lelaplah
pada hangat selimut harap
-- aku kan berkunjung di mimpimu.. kelak..! --
bulan tenggelam
dipeluk lanskap kelam
ngingatkanku
sekilas tirus senyum membayang..mu
..yah,
kutepis
membubung-layang biasnya
biar karam
di rindang kenangan..
lenyap
di riap harap..!
supaya tak terusik mimpi
lelaplah
pada hangat selimut harap
-- aku kan berkunjung di mimpimu.. kelak..! --
momen sesaat..!
(kusetubuhi malam
seakan tiba di ujung tikungan lurus
pekat meluruh
di bias cahaya jiwa
'ngkau menarikan lidah bersungut
bersengat..!
aku menyanyikan lagu api
membakar hasrat
hasrat kita
setelah itu pudar sisa
sesadar waktu
serupa saat..)
-- aih.. rupanya, itu tak lama --
seakan tiba di ujung tikungan lurus
pekat meluruh
di bias cahaya jiwa
'ngkau menarikan lidah bersungut
bersengat..!
aku menyanyikan lagu api
membakar hasrat
hasrat kita
setelah itu pudar sisa
sesadar waktu
serupa saat..)
-- aih.. rupanya, itu tak lama --
darurat dalu
: semampuku berjabat dengan dingin
berdiang bayang indahmu
sebagai selimutnya
inilah
gelitikmu yang kesekiannya
menikam dinginku
bergerah sentinel embun
tanpa talangan kabut
aish..
dalu ini
gemeretak unggun membeku..
dipagut ingatan
hinggaku harus meneruskan
sisa malam
dengan darurat kenangan..
-- yah.. sampai ketemu, di ruang imaji..! --
berdiang bayang indahmu
sebagai selimutnya
inilah
gelitikmu yang kesekiannya
menikam dinginku
bergerah sentinel embun
tanpa talangan kabut
aish..
dalu ini
gemeretak unggun membeku..
dipagut ingatan
hinggaku harus meneruskan
sisa malam
dengan darurat kenangan..
-- yah.. sampai ketemu, di ruang imaji..! --
tak bersyarat..
:.. dan telah kutitipkan namamu
pada dinding awan
di kesiur angin
kubisikkan
dengan penuh sayang..
ke telinga gunung
duhai..
aku menyayangmu,
tanpa syarat.
pada dinding awan
di kesiur angin
kubisikkan
dengan penuh sayang..
ke telinga gunung
duhai..
aku menyayangmu,
tanpa syarat.
Minggu, 03 Februari 2013
'ngkau terziarahi, wahai..
"kukitari menara angin dalam temaram pagi
menyusuri selasarnya..!
telah kuteriakkan namamu..
di setiap liuk tualangku
kutatah-niatkan pula di tiap untai do'aku
menghirup serupa dzikir di tiap hela nafas
hingga
menunggu saat paling tepat
melafadzkannya padamu..!
.. dan semoga
riung awan menceritakan desaunya
dalam gigir dingin dan kelam malam
di awal periode terakhir fase hidup..!
simple saja..
aku cuma ingin bermalam
di lembah qalbumu..
untuk selama hirup nafasmu..!"
menyusuri selasarnya..!
telah kuteriakkan namamu..
di setiap liuk tualangku
kutatah-niatkan pula di tiap untai do'aku
menghirup serupa dzikir di tiap hela nafas
hingga
menunggu saat paling tepat
melafadzkannya padamu..!
.. dan semoga
riung awan menceritakan desaunya
dalam gigir dingin dan kelam malam
di awal periode terakhir fase hidup..!
simple saja..
aku cuma ingin bermalam
di lembah qalbumu..
untuk selama hirup nafasmu..!"
.
-- Ini bukan Iklan..! --
: sebentar lagi
"kita" akan terpenjara gempita massal
silakan
teriakkan suaramu hingga serak
pontang-panting
muntah darah pun.. terserah
tapi buatku.. itu tak penting
aku cuma takmau tau
juga tak ingin suaraku serak
dan.. yang paling penting..
aku ga sudi menjual suara..
soalnya..
aku masih memegang rekor,
sungguh.. deh
sebab..
cuma beberapa orang di negeri bertuah ini
yang tak pernah memberikan suaranya
apalagi "menjual"
termasuk AKU..!
.
"kita" akan terpenjara gempita massal
silakan
teriakkan suaramu hingga serak
pontang-panting
muntah darah pun.. terserah
tapi buatku.. itu tak penting
aku cuma takmau tau
juga tak ingin suaraku serak
dan.. yang paling penting..
aku ga sudi menjual suara..
soalnya..
aku masih memegang rekor,
sungguh.. deh
sebab..
cuma beberapa orang di negeri bertuah ini
yang tak pernah memberikan suaranya
apalagi "menjual"
termasuk AKU..!
.
medium teretak;.. (tak teratifikasi)
: ah,
terbenam di palung kecewa
kita sepasang
gontai langkah
malam mendekap
mendekat tanpa diundang
terlepas genggaman
diradang kepekatan gulita
rasa oleh rasa...
sumir waktu
mengayun asa membuta
meski disesaki jutaan khayali
tetap saja nyata terlukis
mereka bilang;
betapa lugu..
ketika teriakku didekam kebisuan
menantang leluka
dicecar basah perih menindih
tangis menggenang-rayap
semua terkenang, lintas membayang
mengucurlah..
segala sesal yang membunuh berkali-kali
'ngkau tergeletak pasi di sisi luar
meracau igau tak tentu
ntah malu risih atau..
sekarat
aku jadi tak perduli
hingga latah jawabmu..
tak terurus
menggelepar pada titik azimuth terjauh
kita terputus nadi
darah mengering
perlahan
kita mati..
Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
minggu pertama februari
RECYCLE
: satu demi satu
error memoar di file batin terhapus
erase by neo data
serupa memoar di lemari ingatan
rak per rak..
hingga rak baris terbawah
-- aku menuju kosong.. --
error memoar di file batin terhapus
erase by neo data
serupa memoar di lemari ingatan
rak per rak..
hingga rak baris terbawah
-- aku menuju kosong.. --
Langganan:
Postingan (Atom)