inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
: kutuliskan sekuplet pesan teruntukmu di atas air pada gemericik bening cerminnya kemilau berpendar gemerincing ketika biasan sinar memantul aiih, terlalu menyilaukan..! -- menyakiti mata batinku --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar