: sudah aku siangi raguku
kutabur seantero penjuru mataangin
meluruh bersama sepoi dingin
ketika fajar datang
menelisik sunyi
padahal, sepimu sesepi aku
padahal..
nah,
kurapikan lagi isi kamarku
yang 963 jam
33 menit
14 detik
17 dekon lalu
kerap 'ngkau obrakabrik
kurapikan lagi dengan tulus
dan
kembali kau obrakabrik
ah, ternyata
'ngkau nggak minat
ikut menata kamarku
yang sering kau obrakabrik..!
inilah sajakku, sayang… sajak seseorang yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? (rememory – Efvhan Fajrullah)
Senin, 29 April 2013
Minggu, 28 April 2013
senja 5.55 menit
: toa masjid di ujung lorong serupa suar
mengalunkan kajian pengantar
senja jatuh mengiring pengantin terang
pecah lagi siang..
meninggalkan sisa terik
dan sang pengantin kelam terbirit
dikejar mimpi bercumbu
mereka dikutuk penghulu waktu
untuk tak mungkin bersua
hingga saat tertentu tiba..
ha ha..
udah ahh..
maghrib datang..
adios cerioo..!
mengalunkan kajian pengantar
senja jatuh mengiring pengantin terang
pecah lagi siang..
meninggalkan sisa terik
dan sang pengantin kelam terbirit
dikejar mimpi bercumbu
mereka dikutuk penghulu waktu
untuk tak mungkin bersua
hingga saat tertentu tiba..
ha ha..
udah ahh..
maghrib datang..
adios cerioo..!
-- mousefarm --
: selamat siang terjelang IndoNewsia-sia..!
selamat menuju Hari Kebangkrutan Nasional, yaa..
semoga mousefarm-mu semakin jaya
menjadi peternakan tikus paling incredible
sejagat mayapada..!
ha ha..!
Ambiilll..!!
Kamis, 25 April 2013
15 Jumadil Akhir
pada ranah..!
: purnama dipeluk rindu
terlewat tanpa tersadari
sejengkal di ujung mahligai lazuardi fajar
kabut membenam diamdiam
sementara
sajak yang kutulis baru sekuplet
ugh..
dan 'ngkau masih tak sudi
sekedar membaca
pesan sunyi
pada sajak beningku
tetap tak membalas
dengan sebutir aksara
tanpa makna sekalipun
takkan pula kau sudi menitikkan airmata
apalagi menuai tangis untukku, kan?
: purnama dipeluk rindu
terlewat tanpa tersadari
sejengkal di ujung mahligai lazuardi fajar
kabut membenam diamdiam
sementara
sajak yang kutulis baru sekuplet
ugh..
dan 'ngkau masih tak sudi
sekedar membaca
pesan sunyi
pada sajak beningku
tetap tak membalas
dengan sebutir aksara
tanpa makna sekalipun
takkan pula kau sudi menitikkan airmata
apalagi menuai tangis untukku, kan?
Sabtu, 20 April 2013
fabelatorium..
: karena kamu sudah jadi bini orang..!
itu alasan paling mendasar
kenapa aku tak mau mencoba mengingat
secuilpun tentang kamu
mungkin kalo kamu jadi bini kambing
atau bini sapi, misalnya..
justru dengan senang hati
dan berbahagia
akan aku buatkan kandang
kupelihara
sampai beranak-pinak
terus..
kujual..!
ha ha..
itu alasan paling mendasar
kenapa aku tak mau mencoba mengingat
secuilpun tentang kamu
mungkin kalo kamu jadi bini kambing
atau bini sapi, misalnya..
justru dengan senang hati
dan berbahagia
akan aku buatkan kandang
kupelihara
sampai beranak-pinak
terus..
kujual..!
ha ha..
pada bayangmu di lanskap hati..
setiap sekali penjara batin terbuka
aku menangisi kematian malam
untuk setiap manis-pahit rindu
yang mungkin bukan terbit buatku
-- seperti guilontin...--
rindu mencabikku
dengan ramahnya
padang sepi menadahi darahku
menjadi sungai merah
kau tak bergeming
dengan angkuh
melayari sungai darahku
sembari dendangkan lagu
lagu kematianku..
kucatatkan dalam bibliografiku
file-file penting tentang yakinku
dan ternyata...
-- yang paling berpotensi untuk menyakiti adalah;
"orang yang paling kita sayangi..!"
aku menangisi kematian malam
untuk setiap manis-pahit rindu
yang mungkin bukan terbit buatku
-- seperti guilontin...--
rindu mencabikku
dengan ramahnya
padang sepi menadahi darahku
menjadi sungai merah
kau tak bergeming
dengan angkuh
melayari sungai darahku
sembari dendangkan lagu
lagu kematianku..
kucatatkan dalam bibliografiku
file-file penting tentang yakinku
dan ternyata...
-- yang paling berpotensi untuk menyakiti adalah;
"orang yang paling kita sayangi..!"
senja saja..
Kamis, 18 April 2013
prepare memperkosa maghrib
jalani saja..!
: bukankah
hidup itu seperti sebuah perjalanan panjang
juga adalah jalur terpendek alam fana
dengan shelter-shelter labil
menuju suatu keabadian..!?
jadi..
hidup itu seperti sebuah perjalanan panjang
juga adalah jalur terpendek alam fana
dengan shelter-shelter labil
menuju suatu keabadian..!?
jadi..
jalani saja..
kenapa harus mengkhawatirkan
hal-hal yang belum pernah ditemui..!?
3 perempat waktu
modal apa..!?
"dengan modal apa aku masuk ke hatimu..!?
sedang 'ngkau telah menyelinap,
mengendap
mengobrak-abrik hatiku
dengan segala modalmu..!
Ugh.."
-- keluh --
sedang 'ngkau telah menyelinap,
mengendap
mengobrak-abrik hatiku
dengan segala modalmu..!
Ugh.."
-- keluh --
Selasa, 16 April 2013
advis demam
tersekap prahara jiwa..!
-- don't be judge --
: heii..
chasingku memang amburadul
rambut gondrong tak kenal sisir
tampilan luar berantakan ampir ancur
memusuhi rokok abis-abisan
gaptek dan kampungan
inilah aku seada-adanya..!
terserah..
kamu boleh memenilaiku apa saja..!
tapi..
jangan pernah menjudge asal-asalan
sebelum kau benar-benar kenal
siapa aku..!
Ciaoo..!
chasingku memang amburadul
rambut gondrong tak kenal sisir
tampilan luar berantakan ampir ancur
memusuhi rokok abis-abisan
gaptek dan kampungan
inilah aku seada-adanya..!
terserah..
kamu boleh memenilaiku apa saja..!
tapi..
jangan pernah menjudge asal-asalan
sebelum kau benar-benar kenal
siapa aku..!
Ciaoo..!
rindu aroma debu..
: roda-roda kuda besi menggulir
di beberapa tualang
sempat pula terekam jejaknya
lupakah kalian..
betapa kita jadi tau langkah
atau
rangkak kah yang dipilih
sebab,
berani atau takut
bukanlah sekedar ucap dan tindak
tetapi..perlu didasari niat
yang sungguh-sungguh, sodara-sodara..!
-- aku merindukan aroma debu dan bau aspal terbakar terik matahari..! --
di beberapa tualang
sempat pula terekam jejaknya
lupakah kalian..
betapa kita jadi tau langkah
atau
rangkak kah yang dipilih
sebab,
berani atau takut
bukanlah sekedar ucap dan tindak
tetapi..perlu didasari niat
yang sungguh-sungguh, sodara-sodara..!
-- aku merindukan aroma debu dan bau aspal terbakar terik matahari..! --
Khayal Harap
: Pengantin Qalbu
“Bismillahirrahmanirrahiim ..
akan ada hari dimana Allah menjadi saksi
saat kulingkarkan ikatan suci di jarimu yang kupilih,
walau aku tak sesempurna Sang Nabi
akan ada hari
dimana ‘ngkau lingkarkan pula
sumpah setiamu di jariku yang kau pilih
sebagai imammu
yang Syurga-Nya tak bisa ‘ngkau masuki
tanpa ridho dariku.
nian, pengantin qalbu
ikhlas ku kau tangkap dan penjarakan barasukma
meski menyereti belenggu nikmat
dimabuk kelezatan anggur
di cawan emas made in surga
akan ada pula hari
ketika kugelar sajadahku dan sajadahmu,
kita bersujud
dalam sepenggal waktu yang sama
dan
do’a yang terucap dariku
kau Aamiini juga dalam hati
1 shaf di belakangku.
indahlah, pengantin qalbu...!
karena,
kembara lajang serupa biduk kecil
melayar sungai sunyi hidup
kerap disergap gamang
dan rencana manusia dihasut nafsu,
berserpihan di peti kenangan,
sedangkan rencana Allah tetap maha misteri
akan ada hari
dimana selalu kau nanti alunan Tausyiahku
sebagai pengantar tidurmu
dan rasa syukur
karena Allah telah memberikan
cinta yang kutujukan padamu.
akan ada
hari dimana kudengungkan adzan
di balik daun telinga sosok mungil
yang kelak mewarisi
sebagian parasku
dan sebagian tingkahmu
adalah kau, pengantin qalbu:
peneman menemu muara kebenaran
dalam zenith-maya-labirin samudra fana,
Izrail sanjo menjemput ruh,
sampai kelak tiup Israfil ke-tiga,
hingga usai seleksi mashyar.
...dirajut kegaiban jemari sang Maha Sempurna..!”
Kolaborasi Sajak dengan Rayap Nesia
“Bismillahirrahmanirrahiim
akan ada hari dimana Allah menjadi saksi
saat kulingkarkan ikatan suci di jarimu yang kupilih,
walau aku tak sesempurna Sang Nabi
akan ada hari
dimana ‘ngkau lingkarkan pula
sumpah setiamu di jariku yang kau pilih
sebagai imammu
yang Syurga-Nya tak bisa ‘ngkau masuki
tanpa ridho dariku.
nian, pengantin qalbu
ikhlas ku kau tangkap dan penjarakan barasukma
meski menyereti belenggu nikmat
dimabuk kelezatan anggur
di cawan emas made in surga
akan ada pula hari
ketika kugelar sajadahku dan sajadahmu,
kita bersujud
dalam sepenggal waktu yang sama
dan
do’a yang terucap dariku
kau Aamiini juga dalam hati
1 shaf di belakangku.
indahlah, pengantin qalbu...!
karena,
kembara lajang serupa biduk kecil
melayar sungai sunyi hidup
kerap disergap gamang
dan rencana manusia dihasut nafsu,
berserpihan di peti kenangan,
sedangkan rencana Allah tetap maha misteri
akan ada hari
dimana selalu kau nanti alunan Tausyiahku
sebagai pengantar tidurmu
dan rasa syukur
karena Allah telah memberikan
cinta yang kutujukan padamu.
akan ada
hari dimana kudengungkan adzan
di balik daun telinga sosok mungil
yang kelak mewarisi
sebagian parasku
dan sebagian tingkahmu
adalah kau, pengantin qalbu:
peneman menemu muara kebenaran
dalam zenith-maya-labirin samudra fana,
Izrail sanjo menjemput ruh,
sampai kelak tiup Israfil ke-tiga,
hingga usai seleksi mashyar.
...dirajut kegaiban jemari sang Maha Sempurna..!”
Kolaborasi Sajak dengan Rayap Nesia
pesan air pada sang tubuh..!
“atas nama cinta dan amanah
sucilah ‘ngkau wahai telapak tangan
dari segala najis yang terpegang
bersihlah dikau duhai mulut dan hidung
dari semua perkataan dan aroma kedengkian
cerlinglah aduhai muka
dari cemberut topeng kemunafikan
dinginlah ubun-ubun,
agar jiwa tak ngayau* meracau
terbilaslah telinga
dari segala gemerisik hasutan
resiklah kaki
sedari langkah limbung arah
dan..
jangan pernah berkhianat seperti bokong
tak pernah mau bertanggungjawab
setiap buang angin, yaa..!”
ha ha..
sucilah ‘ngkau wahai telapak tangan
dari segala najis yang terpegang
bersihlah dikau duhai mulut dan hidung
dari semua perkataan dan aroma kedengkian
cerlinglah aduhai muka
dari cemberut topeng kemunafikan
dinginlah ubun-ubun,
agar jiwa tak ngayau* meracau
terbilaslah telinga
dari segala gemerisik hasutan
resiklah kaki
sedari langkah limbung arah
dan..
jangan pernah berkhianat seperti bokong
tak pernah mau bertanggungjawab
setiap buang angin, yaa..!”
ha ha..
Episode Murka 171 degree..!
"hei..
pada dasarnya aku
bukan termasuk jenis pemarah
emosi labil
bersumbu pendek
atau
ekspresionis..
bukan
lantaran..
menurutku adalah kebodohan
jika membiarkan si iblis meniup-niup bara
pada sekam amarah
terlalu tolol meluapkan energi
sekedar melampiaskan tanpa input yang positif
tetapi, kali ini..
untuk hal terbodoh yang kau kenakan padaku
dengan melecehkan kecerdasan emosionalku
dan..
menipu dirimu sendiri..!?
jelas saja aku murka..!"
pada dasarnya aku
bukan termasuk jenis pemarah
emosi labil
bersumbu pendek
atau
ekspresionis..
bukan
lantaran..
menurutku adalah kebodohan
jika membiarkan si iblis meniup-niup bara
pada sekam amarah
terlalu tolol meluapkan energi
sekedar melampiaskan tanpa input yang positif
tetapi, kali ini..
untuk hal terbodoh yang kau kenakan padaku
dengan melecehkan kecerdasan emosionalku
dan..
menipu dirimu sendiri..!?
jelas saja aku murka..!"
Jumat, 12 April 2013
3 nity
"...coba 'ngkau ingat..
bukankah kepadamu telah kuutarakan
menjelaskan diri..
kuceritakan terlalu sering
berulang-ulang, malah..
persoalannya adalah;
aku masalalu telah mati..!
dimakamkan di krematorium tak bernisan
tanpa do'a-do'a
ditabur abu dengan segala amarah
sedangkan..
aku masasekarang adalah;
bayang segala amarah aku masalalu..!
jadi..
jangan pula 'ngkau usik
atau coba bangunkan sang Azazil
iblis yang tengah tertidur labil diantara kami..!
tolong..
jangan pernah lagi..!
mengerti..!?"
kumohon..
sebenarannya..!?
: malam merangkaki selasar gelap
meradang
hujan cuaca bergiliran menampar
dan.. sekuplet pertanyaan lancang
mencicit..
"ADAKAH CINTA
atau
apa pun istilah lainnya
diantara kita...?"
-- itu pertanyaan paling anyar untuk kita. --
lalu,
ada hakkah
aku
melempar tanya seperti itu..?
-- itu pertanyaan paling lawas untukmu. --
meradang
hujan cuaca bergiliran menampar
dan.. sekuplet pertanyaan lancang
mencicit..
"ADAKAH CINTA
atau
apa pun istilah lainnya
diantara kita...?"
-- itu pertanyaan paling anyar untuk kita. --
lalu,
ada hakkah
aku
melempar tanya seperti itu..?
-- itu pertanyaan paling lawas untukmu. --
dimusuhi bayang
Kamis, 11 April 2013
Error Re-Start
hitam putih merah ku
'Ngkau saja..!
reriung bara angin..!
"fuuiihh...
bara dingin anginmu
yang kerap menjebak rinduku..
nah..
dinding angin diterpa rindu bertalu..
pada beku dingin membara..
ah..
aku masih bersendawa awan dan kabut..
sementara ia membawa sebuah maksud
ya, obituari jiwa kita
menjadi kabar paling anyar
melanting-lanting di seriung gundah..!"
bara dingin anginmu
yang kerap menjebak rinduku..
nah..
dinding angin diterpa rindu bertalu..
pada beku dingin membara..
ah..
aku masih bersendawa awan dan kabut..
sementara ia membawa sebuah maksud
ya, obituari jiwa kita
menjadi kabar paling anyar
melanting-lanting di seriung gundah..!"
Selasa, 09 April 2013
pagi 10.01 menit
Epitaf Khitbah..!
"jika berani menyelam ke dasar laut
mengapa terus bermain di kubangan..
kalau siap berperang
kenapa cuma bermimpi menjadi pahlawan?" (pepatah bijak)
: nah,
ta'aruf kita
terbentur ujung 90 derajat, adik sayang
nge-ban*
di dinding berduri baja
memantul tanpa lintasan jelas
sumir direjam ambisi fana dunia
khitbah terbatal
dalam hitung-hitungan pasar
seperti jual beli..
ahh..
semisal saja
'ngkau "mau tau"
betapa pinginnya
aku menyampaikan
satu
kesalahan terbesarmu
"mencoba lupakan..!"
hingga tiap helai
daun kenangan
merangas
bertebaran
menjadi relief berlumut
-- ..dan kumohon, usaikanlah..
atau.. sempurnakan saja.. --
mengapa terus bermain di kubangan..
kalau siap berperang
kenapa cuma bermimpi menjadi pahlawan?" (pepatah bijak)
: nah,
ta'aruf kita
terbentur ujung 90 derajat, adik sayang
nge-ban*
di dinding berduri baja
memantul tanpa lintasan jelas
sumir direjam ambisi fana dunia
khitbah terbatal
dalam hitung-hitungan pasar
seperti jual beli..
ahh..
semisal saja
'ngkau "mau tau"
betapa pinginnya
aku menyampaikan
satu
kesalahan terbesarmu
"mencoba lupakan..!"
hingga tiap helai
daun kenangan
merangas
bertebaran
menjadi relief berlumut
-- ..dan kumohon, usaikanlah..
atau.. sempurnakan saja.. --
Minggu, 07 April 2013
hablum..
: pada dingin dan geliat waktu menggigil
seseorang tengah merapal tangisnya merindu damba..
selintasan mendengung lirih memasuki pintu qalbu..
"Allahu Rahiim, Illaahi Rabbì..
perkenankanlah aku mencinta-Mu semampuku..
izinkan aku mencintai 'Ngkau sebìsaku..
dengan segala kelemahanku..
yaa.. Illaahi..
aku tak sanggup mencinta-Mu
dengan kesabaran menanggung derita
seperti Nabi Ayyub, Isa
hingga Al Mustafa..
karena itu izinkan
aku mencinta-Mu melalui keluhkesah
pengaduanku pada-Mu..
atas derita batin dan jasadku..
atas sakìt dan ketakutanku..!"
dia menggigir sujud bersimpuh di mighrab
pada ujung malam menjelang fajar..
seseorang tengah merapal tangisnya merindu damba..
selintasan mendengung lirih memasuki pintu qalbu..
"Allahu Rahiim, Illaahi Rabbì..
perkenankanlah aku mencinta-Mu semampuku..
izinkan aku mencintai 'Ngkau sebìsaku..
dengan segala kelemahanku..
yaa.. Illaahi..
aku tak sanggup mencinta-Mu
dengan kesabaran menanggung derita
seperti Nabi Ayyub, Isa
hingga Al Mustafa..
karena itu izinkan
aku mencinta-Mu melalui keluhkesah
pengaduanku pada-Mu..
atas derita batin dan jasadku..
atas sakìt dan ketakutanku..!"
dia menggigir sujud bersimpuh di mighrab
pada ujung malam menjelang fajar..
opposite..!
: kata Gibran..
"jangan kau kira
cinta cuma bisa datang
dari keakraban yang lama
dan atau pendekatan yang tekun
dan terus-menerus..
Cinta adalah kesesuaian jiwa.
jika itu tak pernah ada,
cinta tak akan pernah tercipta
dalam hitungan tahun,
bahkan abad, sekalipun..!"
kataku..
"cinta cuma omongkosong..
dibicarakan terus-menerus seperti hantu..
bergentayang ke mana ia suka..
tapi tak pernah seorang pun mampu
melihat wujudnya..!"
haha..
aku ketawa..
"jangan kau kira
cinta cuma bisa datang
dari keakraban yang lama
dan atau pendekatan yang tekun
dan terus-menerus..
Cinta adalah kesesuaian jiwa.
jika itu tak pernah ada,
cinta tak akan pernah tercipta
dalam hitungan tahun,
bahkan abad, sekalipun..!"
kataku..
"cinta cuma omongkosong..
dibicarakan terus-menerus seperti hantu..
bergentayang ke mana ia suka..
tapi tak pernah seorang pun mampu
melihat wujudnya..!"
haha..
aku ketawa..
26 Jumadil Awwal 2.55 menit
: 15 jam
terpenjara rinai hujan
terkurung riuh dan gemerincing kabut
Ia datang dari utara
menceritakan hangat
memberitakan damai..
tapi..
kegersangan mapan
dalam ekspektasi tanpa iman
cuma retorika
Ia lupa mengupas kalender
aku berdiang menyingkir
hm, kuejabaca berulang
tanpa pembanding
kuteruskan semedi imaji liar
tadi terinteruptus..
menyeruput aroma hujan
yang belum mau usai..
terpenjara rinai hujan
terkurung riuh dan gemerincing kabut
Ia datang dari utara
menceritakan hangat
memberitakan damai..
tapi..
kegersangan mapan
dalam ekspektasi tanpa iman
cuma retorika
Ia lupa mengupas kalender
aku berdiang menyingkir
hm, kuejabaca berulang
tanpa pembanding
kuteruskan semedi imaji liar
tadi terinteruptus..
menyeruput aroma hujan
yang belum mau usai..
memoralabia kutukan Venus
: aha..
mungkin 3 taraf kutuk itu telah membelenggu
jatuh di ubunubun
ke mata
turun menuju hati, lalu..
mengendap takmau pergi-pergi
hingga
pada ujungnya..
tak pernah seorangpun bisa tau
dan memiliki waktu yang tepat
memilih saat yang tepat pula
untuk jatuh hati..!
-- ugh..
tikaman ujung pedang Eros menujah..
bukan mengiris.. sodara-sodara..! --
mungkin 3 taraf kutuk itu telah membelenggu
jatuh di ubunubun
ke mata
turun menuju hati, lalu..
mengendap takmau pergi-pergi
hingga
pada ujungnya..
tak pernah seorangpun bisa tau
dan memiliki waktu yang tepat
memilih saat yang tepat pula
untuk jatuh hati..!
-- ugh..
tikaman ujung pedang Eros menujah..
bukan mengiris.. sodara-sodara..! --
menggeser jendela taqdir..!?
: demikianlah..
pada akhirnya gagal juga bersatu
janjinya
mempersunting berlalu sudah anehnya,
selalu aku
palsu dituduh
ugh..
3 atau 5 tahun terliau*
cuma separuh dari cerita saja
dan kini..
terlalu banyak pihak kecewa
ada hati termangu
pada remah perca serakan hati
berusaha berbenah
ternyata "kita"
--kalau masih--
memang sama
bodoh, bego, buyan
plus dungu
tak lebih pintar
dari sepasang kuda binal
atau kambing congek
bertahan
dengan geram masing-masing
'ngkau
di depan pintu nasib
yang ingin kau ubah
aku
di samping
jendela taqdir
yang tak mungkin kugeser
jiahahaha...!
Kolaborasi Sajak Serapah dengan Rifi Nedra Hanum.
*liau = hilang, lenyap, musnah tak berbekas (Bahasa Palembang)
pada akhirnya gagal juga bersatu
janjinya
mempersunting berlalu sudah anehnya,
selalu aku
palsu dituduh
ugh..
3 atau 5 tahun terliau*
cuma separuh dari cerita saja
dan kini..
terlalu banyak pihak kecewa
ada hati termangu
pada remah perca serakan hati
berusaha berbenah
ternyata "kita"
--kalau masih--
memang sama
bodoh, bego, buyan
plus dungu
tak lebih pintar
dari sepasang kuda binal
atau kambing congek
bertahan
dengan geram masing-masing
'ngkau
di depan pintu nasib
yang ingin kau ubah
aku
di samping
jendela taqdir
yang tak mungkin kugeser
jiahahaha...!
Kolaborasi Sajak Serapah dengan Rifi Nedra Hanum.
*liau = hilang, lenyap, musnah tak berbekas (Bahasa Palembang)
Sabtu, 06 April 2013
selamat sore, hujan..! atawa rendezvous hujan senja
: senja berhujan lagi,
di sini..
maka.. merangkailah dialog musim
hujan dan senja meski terpatah
masih berkelindan spora
lembayung dan rinai hujan
tak pernah pernah sama
tiap rinai
setiap rintik
semua derai
selalu berbeda cerita
tetapi..
ia selalu mengajarkanku
berbagi kehangatan
sementara diam
mengajarku
menafsir segala kerinduan
dan luka
mengajariku
betapa nikmat kebahagiaan..!
sudah malam kini
ada genangan sisa hujan sore tadi
akhir-akhir ini hujan tak resap
menjadi cermin bagi lampu-lampu kota
dan lalu lalang kendaraan yang terus melompat
dari masa lalu ke masa lalu berikutnya
aah.. pertemuan, hujan, dan senja
kapan kau bagi diam dan luka itu
aku ingin turut belajar...
Kolaborasi Dialog Puitik dengan Lyla Nur Ratri
di sini..
maka.. merangkailah dialog musim
hujan dan senja meski terpatah
masih berkelindan spora
lembayung dan rinai hujan
tak pernah pernah sama
tiap rinai
setiap rintik
semua derai
selalu berbeda cerita
tetapi..
ia selalu mengajarkanku
berbagi kehangatan
sementara diam
mengajarku
menafsir segala kerinduan
dan luka
mengajariku
betapa nikmat kebahagiaan..!
sudah malam kini
ada genangan sisa hujan sore tadi
akhir-akhir ini hujan tak resap
menjadi cermin bagi lampu-lampu kota
dan lalu lalang kendaraan yang terus melompat
dari masa lalu ke masa lalu berikutnya
aah.. pertemuan, hujan, dan senja
kapan kau bagi diam dan luka itu
aku ingin turut belajar...
Kolaborasi Dialog Puitik dengan Lyla Nur Ratri
Rabu, 03 April 2013
petang 14.41 menit
: di rerintik tempias hujan
sekilas
aroma ruap hujan menusuk bulu hidung
tak seperti dulu..
kali ìni
'ngkau tak terlambat menyeduh kopi buatku..
selintas kuhirup aroma ruapnya
cuma sehelaan nafas
ngambul* diterkam irama hujan
dan aku tau..
aku tak bisa mengingatmu sebagai masalalu
sebab
telah menjadi masabodoh bagiku..!
ha ha..
sekilas
aroma ruap hujan menusuk bulu hidung
tak seperti dulu..
kali ìni
selintas kuhirup aroma ruapnya
cuma sehelaan nafas
ngambul* diterkam irama hujan
dan aku tau..
aku tak bisa mengingatmu sebagai masalalu
sebab
telah menjadi masabodoh bagiku..!
ha ha..
justice..!?
Tuhan,
maaf tak sopan..
sebenarnya
apa yang Kau tuliskan di selembar panjang perjalanan hingga
acapkali kuterlempar ke pinggir jalan
bersimbah kecewa
ratapi nasib
Tuhan,
hitam-putih_pun memerah
muntahkan amarah paling marah
permainan rasa ini
terlalu melelahkan
memerangkap dalam jerat
resah
jejaki langkah terseok
maka
maafkan lagi ketaksopanan ini..
kugugat geliat taqdir yang menujah
kuhujat sekerasnya..
sekenanya
jadi
beri aku pengertian
seperti apa adil itu..!!?
Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
maaf tak sopan..
sebenarnya
apa yang Kau tuliskan di selembar panjang perjalanan hingga
acapkali kuterlempar ke pinggir jalan
bersimbah kecewa
ratapi nasib
Tuhan,
hitam-putih_pun memerah
muntahkan amarah paling marah
permainan rasa ini
terlalu melelahkan
memerangkap dalam jerat
resah
jejaki langkah terseok
maka
maafkan lagi ketaksopanan ini..
kugugat geliat taqdir yang menujah
kuhujat sekerasnya..
sekenanya
jadi
beri aku pengertian
seperti apa adil itu..!!?
Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
Selasa, 02 April 2013
dinihari 4.44 usai hujan
(pada ranah..!)
: dingin menggigil pada ruap cuaca
Ia berselimut sisa rerintik hujan
dan aku bergelimang gigir harap
sekedar menikmati lantun suara
yang belum pernah sempat kusimak
hingga menderai atau mengisakkah?
Ahh..
alun kaji mengelus telingaku
dari speaker masjid seberang kampung..
seperti menegaskan rindu
dendam harap..
menyimak denting
langgam suara dawai cakapmu..!
: dingin menggigil pada ruap cuaca
Ia berselimut sisa rerintik hujan
dan aku bergelimang gigir harap
sekedar menikmati lantun suara
yang belum pernah sempat kusimak
hingga menderai atau mengisakkah?
Ahh..
alun kaji mengelus telingaku
dari speaker masjid seberang kampung..
seperti menegaskan rindu
dendam harap..
menyimak denting
langgam suara dawai cakapmu..!
Langganan:
Postingan (Atom)