: demikianlah..
pada akhirnya gagal juga bersatu
janjinya
mempersunting berlalu sudah anehnya,
selalu aku
palsu dituduh
ugh..
3 atau 5 tahun terliau*
cuma separuh dari cerita saja
dan kini..
terlalu banyak pihak kecewa
ada hati termangu
pada remah perca serakan hati
berusaha berbenah
ternyata "kita"
--kalau masih--
memang sama
bodoh, bego, buyan
plus dungu
tak lebih pintar
dari sepasang kuda binal
atau kambing congek
bertahan
dengan geram masing-masing
'ngkau
di depan pintu nasib
yang ingin kau ubah
aku
di samping
jendela taqdir
yang tak mungkin kugeser
jiahahaha...!
Kolaborasi Sajak Serapah dengan Rifi Nedra Hanum.
*liau = hilang, lenyap, musnah tak berbekas (Bahasa Palembang)
pada akhirnya gagal juga bersatu
janjinya
mempersunting berlalu sudah anehnya,
selalu aku
palsu dituduh
ugh..
3 atau 5 tahun terliau*
cuma separuh dari cerita saja
dan kini..
terlalu banyak pihak kecewa
ada hati termangu
pada remah perca serakan hati
berusaha berbenah
ternyata "kita"
--kalau masih--
memang sama
bodoh, bego, buyan
plus dungu
tak lebih pintar
dari sepasang kuda binal
atau kambing congek
bertahan
dengan geram masing-masing
'ngkau
di depan pintu nasib
yang ingin kau ubah
aku
di samping
jendela taqdir
yang tak mungkin kugeser
jiahahaha...!
Kolaborasi Sajak Serapah dengan Rifi Nedra Hanum.
*liau = hilang, lenyap, musnah tak berbekas (Bahasa Palembang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar