: harusnya kuteguk saja dukaluka
atau nelangsa itu..
agar cair larut digulung asam lambung
dan..
pergi menyebar disentuh angin..
tapi..
ia merengekkan pujiannya
mengipuk hasrat tegukku
hingga
dengan sangat terpaksa
kumuntahkan sesegera mungkin
maaf..
aku bukan sedang berduka..
tidak sedang terluka..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar