inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Senin, 27 Mei 2013
ambang subuh..
: seharusnya dingin ini memeluk mendekap dalam syahdu dan haru menjelma..
argh.. ia berkhianat pada rembulan, rupanya.. ...dan lembayung fajar menceritakan gigir kabut di seambang subuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar