: lagi..
bercermin aku pada retaknya
coba membaca setia
pada kerut yang menggelombang
pada waktu bergulir mewarna helai rambut
pada kedalaman sepi telaga hitam mataku
pun pada buram liar aura
memancar
sejuta isak yang teredam bungkam
ya, terus kubaca
susuri kata menuju titik tak berkoma
teriakkan diam
sepanjang zaman menapak
berjalan berlari
terus
dalam sepi belantara sesal
tetapi.. harusnya,
tak perlu sesali..
segala kebodohan manis
yang termakan nasib
atasnama apakah..?
cinta
sayang
kepura-puraan
atau
apalah namanya..!?
biar saja..!
-- dan aku membatu
dalam kerasnya hukuman,
vonis tergurat..
tak kubiarkan tetes meluruh..
karena,
luka itu..
nyeri ini mutlak milikku sendiri..! --
Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
.
bercermin aku pada retaknya
coba membaca setia
pada kerut yang menggelombang
pada waktu bergulir mewarna helai rambut
pada kedalaman sepi telaga hitam mataku
pun pada buram liar aura
memancar
sejuta isak yang teredam bungkam
ya, terus kubaca
susuri kata menuju titik tak berkoma
teriakkan diam
sepanjang zaman menapak
berjalan berlari
terus
dalam sepi belantara sesal
tetapi.. harusnya,
tak perlu sesali..
segala kebodohan manis
yang termakan nasib
atasnama apakah..?
cinta
sayang
kepura-puraan
atau
apalah namanya..!?
biar saja..!
-- dan aku membatu
dalam kerasnya hukuman,
vonis tergurat..
tak kubiarkan tetes meluruh..
karena,
luka itu..
nyeri ini mutlak milikku sendiri..! --
Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar