: aih..
pastinya,
‘ngkau lebih indah daripada pagi kapanpun
apalagi pagi berkabut ini
-- selalu mempesona, maksudku.. –
sungguh
meninggalkanku setiap hari
lalu
alihrupa sebagai senja
yang juga selalu berbeda
sedangkan ‘ngkau..
yang selalu hadiri imaji
kerap mengobrak abrik logika
menyodorkan harap hingga ke mimpi
‘ngkau yang selalu riang bermain menari nyanyi
lantunkan tembang asmara pada riuh qalbu
serupa adiktif
njelmakan candu rindu tiap kedatanganmu
setiap kehadiran
dan sedetik dari pergimu
ahh,
bagaimana mungkin kutak merindumu
dengan tak lebih rindu
pada pagi yang sebentar lagi pergi
ke pelukan terik siang..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar