Selasa, 10 Juni 2014

// kontradiktif absurdis //

: sefajaran tadi
kusaksikan
kabut turun dari gunung
ia merebahkan letihnya

pada semburat sisa cahaya
dan cumbuan rembulan
yang telat pulang..

seharian ini
mata qalbuku ditampar angin rindu
berkali-kali
hingga mereka kelilipan debu cinta
perih pedih..
namun membahagiakan
..

ahh..
(batinku tersenyum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar