Sabtu, 20 September 2014

aku kehilanganmu, duhai..

: malam mengendap
datang menghunus pisau sepi
belati kesunyian

ia mengancamku sengit
“kembalikan gelapku..!”
todongnya tanpa basa-basi..

seketika hujan derai
melagukan damai
pada tiap rinai merintik..
di tiap helai jemarinya

sementara aku..
merindu
bias senyum seulas pun
selaras kata pada binar mata..
atau
detak lirih sekilasan pun
tak mengapa

-- untuk kutaruh di sandingan qalbu
kudekap erat dekat hati..! --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar