inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Senin, 11 Juni 2012
apa pun
"...apa pun yang dilihat mata tidak pernah abadi dari apa yang dirasa qalbu.. maka, yang terpenting adalah:... bagaimana mencipta dan mendapatkan kebahagiaan itu dengan rasa tinimbang sekedar menikmatinya dengan mata..!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar