: aku menemukanmu
di hulu matahati..
setiap persuaan
tak tepermanai
‘ngkau menyanyikan
tembang gulana
perempuan aurora
pada masa dahulu
kau ikatkan pita putih
pada tiap gelung mayang rambut
tetapi membiarkan
angin nakal mengelus
pada tiap riap helaiannya
di gemulai liuk tarian
ahh..
barangkali itu saja..
sebab aku tak pernah mampu
menjelaskan makna tatap
nan menghujam palung mata
untuk sekiankali perjumpaan kita..