inilah sajakku, sayang… sajak seseorang yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? (rememory – Efvhan Fajrullah)
Kamis, 19 November 2015
dialog diam aku dan senja kemarin
: aku dan senja
kemarin riuh berbincang
disaksikan angin
yang memikul debu berterbangan
di bawah bayang awan
sawah
dan
gunung kelabu
terpaku waktu
pada gering kemarau
terhenti pada awal senja
seketika..
sepertiga siang berubah jingga
membelasahku
berdegup
denyar nyeri ngilu
dihumbalang angin lewat
berdenyut
seperti cabikan jarum binarnya
kami bertujuh masing tertegun
terhenti pada buncah diam
mematut tindak
tanpa kesepakatan..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar