inilah sajakku, sayang… sajak seseorang yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? (rememory – Efvhan Fajrullah)
Rabu, 30 April 2014
// Patah Hari...! //
-- cahaya, bagaikan sebuah sangkar, setelah menyingkirkan keabadian yang gelap;
dan jam-jam melompat, menjerit di dalam batas-batasnya,
bagaikan burung-burung yang terkurung. --
(Rabindranath Tagore - Sanyasi)
: setiap kali kutatapi mentari turun, menuju kelam:
kata-kata kerap pula tersumbat di tengah
bahkan,
kebencian pada makna semakin meruyak
dalam luka kenisbian
setiap kali kudatangi;
kelam menagih perih
bayang-bayang terperangkap,
mencakari semua celah pengusung cahaya...
--- aku cuma ingin berkata: Rindu ---
sebenarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar