Pada Pengantin Qalbu
Duhai sang pentitih kasih,
guyur aku ruapkan doa pada Allah, menguji titian ingin kita
agar tak keruh danau qalbu Pecinta, agar tak berindap di semu rasa
Ridhalah pengantin qalbu...
kurebahkan niat bening untuk pahatan patung es qalbu
yang tak mencair cuaca lindap di gemawan
Jangan bersumpah
Ikhlaslah pengantin qalbu..
ke mana pun kau pandu pengembaraan lajang selayak elang
meluncur di seluas lembah ngarai, menyelidik muroqobah,
dan mencumbu awan-gumintang di biru langit
Zuhudlah, pengantin qalbu
Ikhlas ku Kau tangkap dan penjarakan barasukma
meski menyereti belenggu nikmat
dimabuk kelezatan anggur di cawan emas made in surga
Indahlah, pengantin qalbu...!
Karena, kembara lajang serupa biduk kecil melayar sungai sunyi hidup
kerap disergap gamang dan rencana manusia dihasut nafsu,
berserpihan di peti kenangan,
sedangkan rencana Allah tetap maha misteri.
Adalah Kau, pengantin qalbu:
Peneman menemu muara kebenaran dalam zenith-maya-labirin samudra fana,
Izrail sanjo menjemput ruh, sampai kelak tiup Israfil ke-tiga,
hingga usai seleksi mashyar.
....dirajut kegaiban jemari sang Maha Sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar