inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
Minggu, 25 Mei 2014
// reportoar; misal.. //
"semisal rinai gerimis dan badai bekukan darah pada nadi.. 'ngkau telah pecahkan sumbat jalan darah hidupku takkan pernah berwarna tanpa hadirmu..!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar