: entah
semalam atau malam kapan
aku terlupa
mengatup jendela qalbu..
engselnya menjerit
berderit
meski terbangun,
tersadar..
aku tak mampu menginterupsi
menggagalkan
maling merampok hatiku
dia gondol semau-maunya
semua-muanya..
tanpa sisa
paginya baru aku mengerti
kenapa kubiarkan
sang rampok mencuri hatiku habis-habisan
karena..
ia terlalu indah untuk ditangkap
terlalu baik untuk dijebloskan
ke penjara qalbu..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar