-- Dark Romance --

: angin merapal denyut
mantra pemanggil hujan
nimbostratus merapat memeluk
petir di tiang langit kelam
kelabu..
sembab bergemuruh
gerimis jauh menderas

kita terjebak ujung ke ujung
aku di puncak gemunung
dan..
'ngkau di semenanjung
pantai..!

ahaii..

menghidu kenangan..

: antara lelap dan terjaga
aku dihampiri kenangan
ia menawarkan 2 pilihan cangkir
semua berdebu
cangkir pertama kosong
tanpa isi, cuma catatan luka
cangkir kedua juga kosong
debu harum ruap dari situ
seperti habis dicuci sabun colek

tak ada yang kupilih
sebab,
aku cuma takmau
menghidu hirup semua omongkosong
tentang kenangan..!

paham..!?

//taruhan hujan//

: beberapa waktu
di penghujam muraqabah
aku dan hujan
sua di meja perjudian nasib

kami bertaruh
siapa
yang akan menemani
dan menempur dingin
hingga kuyup
gemeletar
disusup gigil..!

aha..

tak sinkron

: malam
sepotong rindu
dingin
awan menggantung
sisa hujan
dan..
replika hati..!

-- benar-benar tak sinkron..! --

ugh..

-- Rainy Level --

: hujan kepagian derai
ia baru saja tiba
dari tamasya pada dimensi makna
di ruang ruang kembara angin
di arak arakan awan
hingga mereka membawa ke sini
ke pelukan mesra pagi basah
dan dekapan dingin..

"selamat datang hujan..!"
ha ha..

moonset 06.00 menit

: sefajar tadi
cuma terlambat beberapa menit..
aku tak sempat menyaksikanmu
tergelincir di ufuk barat
kaki langit 
lanskap gunung
membenam tenang
dikejar matahari pagi..

mengendara sepi..!

: dan
rembulan 14 Ramadhan semalam
lirih berbisik
sesekali dibelai awan tiris
di semenanjung gunung

kuabadikan bisiknya
pada sajak mata kamera
serta kusampaikan salam
"selamat mengendarai sepi..!"

ha ha..

14 Ramadhan 4.14 menit

: sang purnama menatapku
sembari menyandari pintu subuh di ufuk barat tepi gunung
menegur
mengedikkan mata
dengan hujan cahayanya
ia menanyakan keteledoranku semalam
yang tak sempat menyapa
selirikpun senyumnya

dan..
aku tak mampu menjawab tatap itu
seaksarapun..!
sebab
memang salahku
tergial dibekap bening cuaca
sejak sepertiga malam tadi..

-- BORING LEVEL --

: boleh dan manusiawi, kan..!?
sebab
aku bukan malaikat
sesekali
bosan juga akan membosaniku
jadi,
kumohon dengan sangat
sekai ini saja..
meski selalu berulang
tolong..
minggatlah
enyah 
dari ruang imajiku..!!

-- please.. --

// bukan mnmonik..! //

"duhai,
siapapun 'ngkau yang belum dikhitbah
atau masih melintir di ruangruang imaji
untailah selasar kisahmu
tak harus kisah lalu...
tak bersejarah
tak apalah jika salah,
tak mengapa keliru
bukankah kisah lalu
telah jadi kisah kosong
terkunci penjara dimensi
atau..
malah mengembarai jeram waktu
siapa tau..!?"

-- seperti sajak-sajak yang tak sempat dibaca.. --

-- Mountain Secret --

: tau,
apa yang dirahasiakan gunung
pada awan
yang menggelitiki tubuhnya..!?

-- TIDAK ADA..!

restriktif tanpa titik

: makanya tak penuh penuh
masih kosong saja..
sebab
saat menjebak rindu terlalu singkat
terkancing musim subjektif
realitas bertalu
terlalu dini..
kutiup bisik ke telinga qalbu
"..bawa ke puncak tertinggi, lalu tinggalkan pergi..!"

-- semoga

//rubayyat mimpi silam..//

: sedianya aku tak ingin 
melupa 
memoar 
bersamamu
-- meskipun aku mampu -- 
dalam rubayyat mimpi
aku terbelenggu
damainya
biar redam
segenap
dendam

dem.

obesitas hujan kelajuan

: Haha..
17 jam hujan menjebak
dan 
aku terbui
terkurung jeruji rinainya
padahal..
mestinya setiap derai
adalah barokah..!

cuma tak...

: suatu ketika yang tak ingin kuingat
aku pingin menitikkan airmata
menangis untukmu..
mengenangmu
pada tiap denyut nama
atau
atribut apapun tentangmu

tetapi,
akan kulakukan itu
cuma dalam hati..
mengendapkannya dalam qalbu

bukan karena aku takmau
dibilang cengeng
atau takut dikata banci..
bukan, sayang..!

aku laki-laki..!
aku cuma tak ingin melihatmu ikut menangis.

episode selinting rokok

: setelah 333 hari lalu..
baru tersadar
terjadi error margin tanpa kesudahan
tenang yang tenangis
tegar yang tegari-gari*
selinting rokok
tak terasa terbakar hingga ke busa
asapnya resah beraroma sangit

sudah, ahh..
kita nikmati saja bakaran tembakau
hisap bersama derai kabut gunung..!

he he..

 

*mendatangi (bahasa Palembang)

percakapan absurd sandal dan kamera

: mereka terjebak 

berduaan 

di tepi trotoar
 

sang sandal kegalauan 

kehilangan pasangan
sang kamera kebingungan 

bercarian momen

keduanya terekam dalam satu syut
tak ada foto lainnya..

percakapan absurdis mereka berlanjut
di tengah rerintik hujan

berulang 

tak berkesudahan..

semerta rindu

: Takkan pula ku sudi mengalah
pada sang waktu,
kekasih... sebab, dia pun tak pernah pula berhasil
memenjarakan hatiku yg merindu...!
ah, biarkan...

kita yang tak mengizinkan waktu
memenjarakan kita dalam ruang rindu
aku memelukmu dalam ruang hati
maukah
dirimu mendekapku dalam ruap mimpi...?

maka
akan kudekap lebih erat,
kupeluk dengan segenap haru
bahkan melintas ruang rindu dan mimpi...
di realita..!

malam yg menjebak.
dan, kita terjebak rindu
hingga terbit kalut..!

-- haha..!
kuharap hanya dalam hitungan jenak, pahit itu tertelan..
dan bukan terbekukan sang waktu..

aku dan alter ego

: kami saling membidik
di kedalaman kornea
mematut wajah
pada cermin kecemasan
pucat
tetapi legam
sama-sama menyembunyikan
segores leluka..

he he..!

adios.!

: kita sudahi saja pertikaian hati
di jiwa masing-masing..
'ngkau berdamailah
dengan hidup pilihanmu
aku berdamai pula
dengan semua kenangan
tentangmu..

adios.!

sekian..

: sepi
dan termutilasi hati..

Haha..
sekian dan terimakasih..

// komedi mimpi terlupa //

: antara sengaja atau tidak
'ngkau tersesat di mimpiku semalam
menanyakan kabarku
melalui sinyal telepon berdenyut..

apa yang mesti kukata
atas tanyamu.!?

sebab itu..
aku cuma diam dan mendengar
toh cuma dalam mimpi, ya ga..!?

ha ha..!

-- 4 Heart 1 Queen --

: cuma bersisa
4 hati 1 ratu..!
pada meja perjudian qalbu
dan..
tak seorangpun
mampu menebak
prediksi
apa
yang tersembul
dari setumpuk
kartu
dengan semua probabilitas semu..!

-- Brumous Level --

: sedari fajar tadi menanti
hingga
kusapa embun
di pintu pagi
kuhirup dalam damai
jemari kabut membelai
lamur terhidu
pada hitungan
aba aba matahari
aku masih menekur..
terhenti di prosesi menakar
takaran denyut dan aroma rasa

-- ..hati mana paling pantas menghuni Qalbu..! --

-- dreamer effects --

: 'ngkaukah,
atau aku..!?
yang menjadi orang orangan sawah
tertancap tiang luncip tembus ke belakang leher
....
kucari dengar
kucuri sinyal
pada gemeretuk degup jantung

namamu
atau namakukah..!?

masih tak terdengar
aneh,
debar ini kian meraja
denyut itu makin meratu
kubaca dengar
ritme
dentumannya
rima
alurnya

samar
lalu menjelas, tegas

ada nama mengiang
mendengung
menggaung
getar gemuruhkan
rasa

dalam gumam, palsu mungkin

-- duhh..
dia gantikan namamu..! --

Kolaborasi Sajak dengan Dwi Andari

siapa paling renung..!?

: aku dan gunung 
tak pernah 
bertengkar
mengenai 
siapa 
yang paling renung..!

-- Dark Rainy Level --

: dengan sangat terpaksa
maka..
harus kurencah derai
sebab
terciptalah malam jahanam
ketika hujan rinai
mengungkung sadis
memenjara mata dalam gulita
dingin
dan..
menyebalkan..!

BBM solusi..!?

: Tak terpermanai dan tak terelakkan.
Ketika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) melonjak naik,
maka imbas yang terjadi pada rakyat kecil,
wong cilik
atau rakyat jelata,
adalah perjuangan untuk bertahan hidup,
semampu-mampunya,
seulet-uletnya,
sekejal-kejalnya.

Sebandingkah,
harga beberapa ikat kayu bakar
dengan harga BBM?

  -- Hingga kayu bakar pun dikhayalkan menjadi solusi pengganti BBM. --

alun alun ramai dalam sepian

: malam beranjak lelah
ia menceritakan kecapean
teramatsangat
letih
yang menekan..
hingga tak mampu terlelap
sekerjapan pun..!