inilah sajakku, sayang…
sajak seseorang yang terpenjara
dan
menyandarkan kehidupannya
pada mata kail kenangan..
namun,
bukankah selalu ada batas,
meski
untuk jiwa
yang paling amarah
sekalipun..?
(rememory – Efvhan Fajrullah)
dalam bejana memoarku di tepian harap tetapi kusadari purnama takkan selamanya rasamu lindap 'ntah mencar ke mana... kurenangi matamu, kosong tak ada aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar