: aku ini hari..
mendengar sekelebat bayangmu
gemerisik dua-tiga langkah
dan
terhenti di pintu rindu
entah rindumu atau rinduku..
jalanjalan terbelah
aku terjebak di bentangan jarak
yang 'ngkau retas
dan terputus rantai kontak
hingga
semua tanggungjawab terbeban
pundak memberat..
aku
cuma bisa membaca kecewa
katakata patah berserak
rasa nyeri berdarah
detik ini
kuputuskan berhenti
mengharapmu mengerti bahwa:
diammu adalah cakar yang mencengkeram sabar
tumbuhkan dendam di ladang sesal
kali ini..
detik ini
tak kuizinkan
‘ngkau sedikitpun memasuki harmoni rindu
bahkan untuk mengetuk
tak penting..!
jika perlu kuharamkan
ada di ingatan..!
lalu,
kucatatkan dalam notulen kenangan
dengan judul:
"analisis ulang mimpi-mimpi usang.."
-- sekedar mengingat,
menikmati letih tanpa pertanyaan untuk apa..!? --
(Sajak Kolaborasi dengan Dwi Andari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar